Minggu, 05 Februari 2017

Kisah Polisi Sayur, Rela Bagi-bagi Gaji Hingga Disuruh Tidur di Luar Oleh Istri demi Tolong Warga

POSBELITUNG.COM -- Mengenakan seragam cokelat khas polisi, Bripka Wahyu Mulyawan (34) berkali-kali mengangkat sayur mayur dari becak barang yang silih berganti datang ke gudang sayur yang terletak di Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan, Kamis (2/1/2017)

Sayur-sayur yang didrop ke gudang ini merupakan milik para petani yang bermukim di sekitar gudang tersebut yang dibina oleh seorang personil polisi yang bertugas di Bhabinkamtibmas Polsek Labuhan Deli dan baru saja mendapat penghargaan dari Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel.

Gudang tempat mendrop sayur mayur tersebut juga merupakan buah karya dari Bripka Wahyu untuk membantu para petani untuk menyalurkan hasil pertanianya dengan harga pasaran. Sayuran hasil pertanian para petani ini disalurkan keberbagai penjuru pasar di Kota Medan.

Tribun Medan/Rizki Cahyadi Bripka Wahyu Muliawan melaksanakan salat di antara sayur-sayuran di Kecamatan Medan Marelan, Medan, Kamis (2/2). Bripka Wahyu dari satuan Bhabinkamtibmas Polsek Medan Labuhan ini kesehariannya membina para pedagang sayur dan menggerakkan potensi masyarakat serta memberdayakan para mantan narkoba untuk bekerja.

Tribun Medan/Rizki Cahyadi

Bripka Wahyu Muliawan melaksanakan salat di antara sayur-sayuran di Kecamatan Medan Marelan, Medan, Kamis (2/2). Bripka Wahyu dari satuan Bhabinkamtibmas Polsek Medan Labuhan ini kesehariannya membina para pedagang sayur dan menggerakkan potensi masyarakat serta memberdayakan para mantan narkoba untuk bekerja.

Saat diajak berbincang, Wahyu dengan bangga memperkenalkan bahwa dirinya adalah polisi sayur. Kebanggaanya ini dia sampaikan karena dia merasa dirinya sangat berguna bagi masyarakat yang dia bantu dengan cara menjadi pedagang sayur mayur.

"Perkenalkan saya polisi sayur," ujar Wahyu sambil tertawa seraya menyalami wartawan yang berkunjung ke gudang sayur tersebut. Sebelum memulai berbincang dengan tribun, Bripka Wahyu meminta izin untuk menunaikan salat ashar di lokasi gudang sayurnya.

Ia bercerita bahwa setiap harinya dirinya memang selalu berkutat dengan sayur mayur hasil dari petani yang ada disekitar lingkungan tersebut, baik yang dia sudah bina dengan baik, maupun warga yang masih bekerja sediri-sendiri.

"Hasil sayuran dari petani binaan kami. Ada juga memang dari petani yang lain. Tapi kami lebih mengutamakan yang dari petani binaan. Berapa banyak pun yang diantarnya. Tidak pernah kami tolak dan harganya sesuai harga pasaran," bebernya.

Wahyu memaparkan bahwa mereka dari usahanya ini sudah membuat dunia pertanian yang ada di daerah tersebut seakan bergairah lagi seperti dahulu kala.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search