Minggu, 02 Juli 2017

Cari Tahu Lebih Banyak Sejarah Indonesia dari Museum...

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekspresi Kelly Brito tampak riang melihat peti jenazah yang berada di sebelah kiri gerbang Museum Taman Prasasti, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Ia bertanya banyak hal tentang peti yang pernah digunakan sebagai tempat jenazah Presiden pertama RI Soekarno itu.

Kelly bahkan mengira jenazah sang proklamator masih ada di dalam peti tersebut. "Apakah jenazahnya di dalam? Di mana jenazahnya?" tanya Kelly kepada pemandu museum.

"Tidak, jenazahnya di Blitar," jawab pemandu tersebut. Wisatawan asal Brasil itu datang bersama temannya, Lucero Zunîga, asal Peru, pada Kamis (29/6/2017).

(Baca juga: Mengapa Harus Mengisi Liburan ke Museum Nasional?)

Mereka ingin tahu lebih banyak tentang sejarah Indonesia. Kelly mengaku sangat mengagumi sosok Soekarno dan tertarik akan sejarah.

Karena itulah, tak heran jika ia sangat bersemangat mendengar kisah tentang Soekarno dan peti jenazahnya itu.

"Iya, iya, iya, saya sangat menyukai Soekarno. Saya membaca sejarah tentang presiden pertama dan saya sangat menyukai Soekarno," ujarnya bersemangat dengan menepuk-nepuk kedua tangan.

Kelly juga sangat mengagumi bagaimana cara Soekarno membangun Indonesia. Ia menelusuri sejarah tentang Soekarno dengan mengunjungi museum- museum di Jakarta.

Namun, Kelly sering kali menemui kendala saat belajar tentang sejarah dari museum- museum. Ia dan Lucero kesulitan menemukan lokasi museum yang tidak familiar.

Mereka kesulitan menanyakan lokasi museum karena banyak warga di Jakarta yang tak bisa berbahasa Inggris.

Mereka juga sering kali tak mengerti maksud dari replika atau koleksi yang ada di museum. Sebab, beberapa museum tak mencantumkan penjelasan dalam bahasa Inggris.

"Saat kami pergi ke museum, kadang-kadang kami tidak terlalu mengerti arti dari apa yang kami lihat," kata Lucero.

Kendala lainnya bagi Kelly, ia mengaku tak fasih berbahasa Inggris. Oleh karena itu, ia harus selalu ditemani orang lain yang menjadi penerjemah, seperti ia datang bersama Lucero ke Museum Taman Prasasti.

"Saat saya ingin mengetahui sejarah, saya harus bersama translator dan terkadang itu tidak selalu benar (misinterpretasi)," ucapnya.

Tak hanya penasaran dengan sejarah terkait Soekarno, mereka juga antusias mendengarkan berbagai kisah di balik nisan-nisan megah yang ada di Museum Taman Prasasti.

(Baca juga: Museum dan Galeri Seni, Parasmu Kini)

Kelly dan Lucero merupakan warga negara asing yang tinggal di Indonesia karena mengikuti keluarga yang bekerja di sini.

Kelly sudah satu tahun berada di Indonesia untuk mengikuti suaminya, seorang diplomat yang bekerja di Kedutaan Besar Brasil untuk Indonesia.

Sementara itu, Lucero dan Ibunya mengikuti ayahnya. "Saya sudah 1,5 tahun di sini. Ayah saya bekerja di sini. Ayah saya bekerja di Kedutaan Besar Peru," kata Lucero.

Kelly dan Lucero adalah dua contoh pengagum sejarah Indonesia meski Indonesia bukanlah Tanah Air keduanya.

Mereka rela mendapati berbagai kesulitan demi lebih banyak tahu tentang sejarah Indonesia.

Bagaimana dengan Anda yang lahir dan besar di Indonesia? Sudahkah mencari tahu lebih banyak tentang sejarah Indonesia dari museum?

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search