Tetapi kisah hantunya umumnya seragam. Bermula dari sebuah keluarga Belanda yang meninggal karena kecelakaan, kemudian diantarkan ambulans itu ke rumah di Jl Bahureksa. Entah bagaimana, ambulans itu tak bisa lagi bergerak alias mogok dan terus ada di rumah itu.
Kemudian, cerita berkembang dengan mobil yang jalan sendiri kala malam. Muncul penampakan-penampakan seram dan kesaksian sejumlah orang yang melintas di Jl Bahureksa di dekat rumah itu.
Sampai pada cerita kalau ambulans itu dibeli orang dan kembali lagi ke rumah itu. Berbagai cerita terus mengalir, menjadi urban legend bagi masyarakat Kota Bandung dan sekitarnya.
Dan cerita seram hanyalah cerita seram. Banyak orang yang tahu dari kabar kabar dan katanya katanya atau lewat berbagai tulisan yang sulit dipertanggungjawabkan.
Rumah tempat ambulans itu ngandang memang terlihat bergaya bangunan lama. Dahulu pernah dijadikan distro jualan baju, tapi kemudian tak berlanjut. Di sekitar rumah itu dibangun beberapa tempat usaha, salah satunya fotocopy.
Seorang saksi, Agus Triadi (51), pemilik fotocopy di sekitar rumah itu dan sudah 10 tahun tinggal coba dikonfrontir tentang aneka cerita seram itu. Agus yang ditemui Senin (16/5) hanya tersenyum. Banyak kisah yang dibantahnya.
Pertama-tama, Agus menjelaskan, ambulans itu dahulu mobil biasa bermerek Mercy. Si pemilik rumah membeli mobil itu dan menaruhnya di depan rumah. Sekian tahun berlalu, mobil itu dibeli sebuah rumah sakit di Bandung, dan kemudian dipermak menjadi ambulans. Tapi ternyata, mobil itu rusak dan akhirnya dikembalikan ke rumah itu.
"Jadi nggak bener kalau mobil itu dijual kemudian kembali sendiri," jelas Agus Triadi yang akrab disapa Tri ini.
Tri juga menuturkan, selama tinggal tak pernah ada yang aneh-aneh dengan mobil itu apakah jalan sendiri atau ada bunyi mesin menyala. Hanya memang, dia mengaku sesekali saat malam dia pernah melihat bayangan atau sesuatu di dekat mobil itu.
"Ya pernah lihat ada penampakan, ada noni Belanda, ada lainnya. Tapi nggak ganggu, dan itu mungkin hanya leliatan saya saja," urai dia.
Intinya, Agus menegaskan tak ada yang aneh dengan ambulans itu, tak seperti yang diceritakan orang-orang dari mulut ke mulut.
Dan sekian tahun berlalu, hingga akhirnya Maret lalu, seorang kolektor asal Parung, Bogor membeli ambulans itu. Kemudian, ambulans itu berpindah tangan dari kolektor di Bogor, ke kolektor di Semarang ke seseorang bernama Sigit.
Kolektor bernama Sigit itu kemudian menjual kembali ke temannya Gusti, kolektor asal Jakarta yang tinggal di Kebayoran Baru. Kini ambulans itu ada di bengkel dan tengah dipermak untuk dibuat kinclong.
"Tunggu dua bulan lagi, sekarang lagi di bengkel," tegas Sigit.
Kisah seram ambulans yang menjadi urban legend Kota Bandung pun tamat. Mungkin nanti akan muncul ambulans antik dan menarik yang membuat kagum.
(dra/dra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar