Lucunya, ada seorang pemotor yang ngotot supaya tidak ditilang. Ia kesal dicegat polisi saat melintas di lokasi razia. Bahkan ia sempat bilang kalau dia oknum anggota. "Saya mau cepat, anggota, anggota," ketusnya dengan wajah kesal. Mengetahui dia anggota, provos pun mendekat dan meminta identitasnya.
Tahu-tahunya pemotor tersebut bukan anggota sebenarnya. Kepada polisi dia mengaku bekerja sebagai satpam di salah satu hotel ternama di Kota Pekanbaru. Dalih berikutnya, pemotor itu minta agar tidak ditilang dengan alasan sudah terlambat masuk kantor. Tentu ini tidak jadi alasan petugas untuk tidak menindaknya, dan dia pun ditilang atas kesalahan tidak menggunakan spion.
Lalu banyak juga dari mereka yang ditilang mengaku keluarga aparat. Banyak yang sibuk menghubungi keluarganya. Tapi apa daya, upaya tersebut sia-sia, karena tilang tetap diberlakukan sesuai pelanggarannya. "Saya nggak terima telepon, silakan berurusan dengan petugas di sana," ujar Kasubnit I Turjawali, Iptu Rivandy.
Lain lagi dengan pemotor wanita yang turut ditilang, dengan wajah setengah menangis dia memohon kepada anggota untuk tidak menilangnya, alasannya, lantaran ingin menjemput adiknya sekolah. "Ini dekat pak. Tolonglah jangan ditilang," mohonnya. Adapun wanita itu kedapatan tidak membawa SIM dan STNK.
Razia tersebut membuat pemotor kalap, karena ruas jalan satu arah sehingga menyulitkan untuk memutar. Namun sebagian mereka tetap ada yang berani menerobos arus, demi menghindari razia. Ada pula yang berhenti jauh dari lokasi operasi Patuh, sambil menunggu razia selesai. Sampai berita diturunkan, razia masih berlangsung. Belum diketahui berapa total yang terjaring. ***
Editor:
Mukhlis
Sumber:
GoRiau.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar