Selasa, 13 Desember 2016

Berita Terkini: Boikot Sari Roti Terus Berlanjut, Kisah Sedih Pria Tua Penjual Ini Bikin Miris !

Sari RotiCopyright©era

Berita Terkini: Boikot Sari Roti Terus Berlanjut, Kisah Sedih Pria Tua Penjual Ini Bikin Miris !

Indowarta.com– Beberapa hari ini nama Sari Roti telah ramai dibicarakan di dunia maya. Berkaitan dengan aksi 212 yang lalu, Sari Roti merupakan sesuatu hal yang paling dicari oleh banyak orang. Di media sosial seperti, Fb, Instagram, Twitter dan yang lainnya pun mulai bertebaran mengenai aksi boikot untuk Sari Roti ini. Ada yang pro, dan juga ada yang kontra dengan aksi tersebut.

Hal ini tentu saja memiliki imbas tersendiri. Banyak cerita yang menjadi viral di media sosial mengenai imbas dari aksi boikot Sari Roti ini. Kini telah muncul lagi sebuah kisah yang kini menjadi viral di media sosial Fb setelah sebelumnya beredar kisah penjual Sari Roti yang mengeluh karena dagangannya sepi. Kisah ini telah dibagikan pada hari Minggu 11 Desember 2016 oleh salah satu pengguna Fb yang bernama Fauzan Emmerling.

Dalam postingan yang telah dia buat, mengisahkan adanya seorang pedagang Sari Roti yang selama tiga hari berturut-turut mengaku sepi pembeli. Pedagan tersebut pun telah menceritakan tentang keluh kesahnya kepada Fauzan Emmerling.

Namun hal yang tidak disangka datang setelah dia menceritakan jika daganganya kini menjadi semakin sepi padahal masih banyak tanggungan yang harus diselesaikan. Dirinya malah ketiban rejeki nompok.

Berikut adalah kisahnya :

"Pagi ini beli roti lebih banyak dari biasanya.
Sejak pindah ke sini punya langganan tukang roti keliling. Namanya pak Thurmuzi.
Beliau sudah tua, tapi masih kerja karena punya keluarga yang harus disokong.
Anaknya masih sekolah dan ada biaya kontrak rumah yang nilainya cukup lumayan buat beliau.
Pagi ini beliau curhat, sudah 3 hari jualannya tidak laku.
"Pada mboikot mas ndak mikirin orang kecil kayak saya ini harus makan. Seenaknya aja mentang-mentang pada demo. Saya yang pusing sekarang. Anak istri mau dikasi makan apa. Cari uang udah susah malah ditambah susah…"
Saya langsung beli lebih banyak. Saya juga punya keluarga dan tau rasanya kalau tidak bisa makan, pengalaman jaman muda dahulu.
Saya memang tidak ikut boikot karena menurut saya menggelikan.
Dibalik perusahaan Sari Roti tersebut banyak sekali pak Thurmuzi pak Thurmuzi lainnya yang bergantung dari berjualan roti merk tersebut.
Anda mungkin bisa berkata, "Kan tinggal berjualan roti lain"
Gampang dan enak ya bilangnya.

Sari RotiCopyright©facebook


Kenyataannya masyarakat seperti pak Thurmuzi tersebut sulit sekali mencari pekerjaan dan yang lebih mampu harusnya malah membantu mereka.
Ijazah belum tentu punya, faktor umur dan segudang faktor penghambat lainnya sering membuat mereka sulit dalam urusan mencari pekerjaan.
Belum lagi kalau mengingat pekerja-pekerja di pabrik yang juga menggantungkan hidupnya dari roti tersebut.
Mohon anda-anda semua wahai para pemboikot yang merasa hidupnya sudah sangat suci sehingga tidak mungkin salah memikirkan saudara-saudara sebangsa kita ini juga.
Kebencian yang sudah akut sampai tidak menggunakan akal sehat ini sudah kelewatan.
Akal sehat yang diberikan Allah SWT sudah tidak dipakai, hanya kebencian yang dipakai.
Selain boikot juga sampai buang makanan segala. Itu namanya mubazir dan itu dilarang oleh Rasullulah SAW.
Tahukah anda bahwa banyak orang yang kelaparan setiap harinya dan anda malah buang-buang makanan yang seharusnya buat mereka?
Sekarang terasa semakin kelewatan karena khotbah Jumatan kemarin juga membahas Sari Roti dan mengajak orang membenci.
Apa begini yang namanya Rahmatan lil Alamin?
Saya muslim dan saya akan tetap beli Sari Roti karena memang sudah disertifikasi halal dan juga enak rotinya.
Saya ga punya KTP DKI juga jadi untuk pilgub tidak ada hubungannya dengan saya.
Selain itu saya bisa bantu pak Thurmuzi dan tidak tahu berapa banyak lagi buruh yang bekerja di pabriknya.
Anda mau benci saya, mau bilang saya auto kafir atau antek asing atau mau unfriend saya itu terserah anda.
Hanya Allah SWT yang berhak menilai iman saya, bukan anda.

To be clear ya, saya bukan bela sari roti-nya. Kalau kondisinya perusahaan roti lain yang diginiin tetep saya bela juga karena ini untuk orang-orang yang mencari rezeki di perusahaan tersebut
Silahkan share jika anda berkenan. Kita bantu juga saudara-saudara kita, rakyat kecil yang berjualan.
Jika anda ingin menghubungi pak Thurmuzi untuk tabayyun silahkan DM saya.
—–

edit sedikit ternyata namanya pak Thurmuzi dan ini saya tambahin foto beliau. Saya jadi ada plan lain untuk membantu sesama. Besok akan saya share karena hari ini sudah cukup dahulu sharenya.

baca juga :

Ada Apa dengan Website Sari Roti, Kok Jadi Gambar Dangdutan?

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search