Sabtu, 18 Juni 2016

Kisah Pilu Perang Dunia II di Balik Keindahan Pantai Tanjung Kalian

Bangka Barat - Pantai Tanjung Kalian yang terletak di Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Bangka Belitung, tak hanya memiliki pemandangan yang indah dan mercusuar yang berdiri kokoh. Pantai ini juga menyimpan sejarah pilu pada masa Perang Dunia II yang tidak banyak diketahui.

Di depan Mercusuar Tanjung Kalian, terdapat monumen penghargaan dari pemerintah Australia kepada perawatnya yang menjadi korban pembunuhan Jepang pada Februari 1942. Di monumen itu tertulis kisah 67 perawat Australia yang menjadi korban kekerasan Jepang kala itu.

11 Perawat gugur di lepas pantai karena kapal Vyner Brooke yang mereka tumpangi dibom oleh Jepang pada tanggal 14 Februari 1942. Dua hari kemudian, 20 perawat lainnya ditembak mati di Pantai Radji yang terletak tak jauh dari Pantai Tanjung Kalian.

Bangkai Kapal Vyner Brooke yang dibom oleh Jepang (Ifa/detikcom)

Tak hanya itu, ada 6 perawat Australia lainnya yang tewas di dalam kamp tawanan Jepang di Sumatera dan Bangka. Sementara 30 orang yang lainnya akhirnya berhasil selamat dan dikembalikan ke Australia setelah menjadi tawanan perang Jepang selama 3 tahun. Mereka ditawan dari tahun 1942 hingga 1945. Semua informasi tersebut tertulis lengkap di monumen yang terletak di bibir pantai Tanjung Kalian itu.

"Itu monumennya dipasang sejak tahun 1993," kata pengelola mercusuar Tanjung Kalian, Yuswandi di lokasi, Sabtu (18/6/2016).

Di tepi Pantai Tanjung Kalian terlihat bongkahan besi berukuran cukup besar yang telah rapuh dan teronggok begitu saja. Bongkahan ini disebut-sebut sebagai bangkai kapal Vyner Brooke yang dibom oleh Jepang. Sebagian bangkai kapal terendam air laut dan terhempas ombak Pantai Tanjung Kalian.

"Memang itu dibiarkan di sana untuk mengenang peristiwa Perang Dunia II," kata Yuswandi.
(khf/tor)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search