JawaPos.com - Tidak semua Buruh Migran Indonesia (BMI) di Malaysia bernasib baik. Ratusan BMI yang bermasalah terpaksa menjalani ibadah puasa di dalam penjara. Mereka sahur dan berbuka puasa dengan apa adanya.
Dilaporkan Sabri wartawan Radar Nunukan (Jawa Pos Group), sejak bulan Ramadan tiba, pemerintah Malaysia sudah melakukan deportasi sebanyak dua kali.
Pemulangan pertama pada awal Ramadan sebanyak 114 BMI ilegal. Gelombang dua dilakukan pada Kamis (16/6) sebanyak 109 BMI dipulangkan Malaysia melalui Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Kalimantan Utara.
Di balik pemulangan tersebut banyak kisah yang dialami para deportan selama di pusat tahanan. Terutama pada saat bulan Ramadan. Hidup di penjara ketika berpuasa tentu sangat berbeda dan menyiksa.
Seperti yang diceritakan Noraisyah yang ditahan sejak akhir 2015 lalu. Dia mengatakan selama di tahanan terkadang tidak diberi makan. Kondisi itu membuat Noraisyah bersama ratusan tahanan lainnya tersiksa.
Dia ditahan polisi Malaysia karena ilegal dan dimasukan ke Pusat Tahanan Sementara (PTS) Papar Kota Kinabalu. Selama di penjara ia mengalami penyakit gatal-gatal karena air yang digunakan kurang bersih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar