Foto : Reuters: Rupak De Chowdhuri
Gadis ini masih belia. Ia baru berusia 15 tahun. Kain selendang mengikat erat pada lehernya. Ia ditemukan tergantung di sebuah pohon di luar desa tempat tinggalnya di negara bagian Uttar Pradesh.
Gadis ini menghilang dari rumahnya di distrik Bahraich, Uttar Pradesh, pada Jumat malam. Menurut polisi, ia diam-diam meninggalkan rumah ketika keluarganya tidur. Ia hendak bertemu dengan seorang pria.
Namun, yang terjadi, sang pria membawa dua orang temannya yang lain. Mereka menyerang dan menculik korban. "Ketika gadis itu menolak, mereka memaksa, memerkosa, dan mencekiknya hingga tewas," kata Kepala Polisi Salik, Ram Verma.
Gadis malang itu ditemukan keesokan harinya tergantung di pohon. Skenario ini dibuat agar terlihat seperti bunuh diri.
"Hasil visum mengonfirmasi gadis itu diperkosa dan dicekik," kata Verma.
Ayah korban sempat mengatakan, putrinya itu sempat akan diculik pekan lalu, tapi berhasil digagalkan. Dua dari tiga pria pelaku sudah ditangkap polisi pada Selasa (31/5). Pelaku ketiga kabur dan masih dalam pencarian. Empat orang polisi ditangguhkan dari tugas karena dinilai tidak cepat tanggap menanggapi keluhan penduduk lokal.
Kasus ini menambah panjang daftar kekerasan seksual terhadap perempuan di India. Aktivis-aktivis HAM terus memperjuangkan agar hal ini tidak terjadi kembali.
Salah satu tragedi fatal yang menjadi sorotan global adalah kasus pemerkosaan massal pada Jyoti Singh tahun 2012 di New Delhi. Jyoti adalah mahasiswa kedokteran berusia 23 tahun. Ia tewas setelah diperkosa di bus oleh sejumlah pria.
Kejadian ini menjadi titik balik kepedulian terhadap perempuan korban kekerasan seksual. Kebijakan dalam penanganan kasus pemerkosaan kemudian direformasi. Hukuman untuk pelaku diperberat menjadi penjara 20 tahun, sebelumnya 10 tahun.
Namun, hal ini belum berimbas signifikan. Kasus pelanggaran seksual mencapai 40 ribu kasus pemerkosaan pada 2014. Jumlah ini meningkat dua kali lipat dari tahun 2012. Jumlah tahun 2015 belum dipublikasikan tapi diperkirakan melebihi jumlah sebelumnya.
Kasus ini juga diperkirakan lebih banyak dari yang tercatat. Kemungkinan banyak kasus tidak dilaporkan atau dicatat oleh otoritas. Salah satu kendala penyelesaian kasus juga karena kurangnya bukti.
Di Uttar Pradesh, kejadian fatal itu juga bukan yang pertama. Pada Mei 2014, dua remaja perempuan dari daerah kasta rendah juga ditemukan tergantung di pohon. Keluarga mereka mengklaim ini kasus pemerkosaan massal. Namun, pihak berwenang tidak memercayainya dan memutuskan bahwa kedua remaja putri itu bunuh diri.
Kasus terbaru, dikutip India Today, seorang perempuan 24 tahun juga melaporkan telah menjadi korban pemerkosaan massal. Korban yang tinggal di Baguiati itu diperkosa di sebuah taksi. Ia ditelantarkan di Salt Lake City, West Bengal, pada Senin dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Gadis itu pergi ke rumah sakit dan melaporkan kejadian ini pada polisi. Wakil Komisioner Polisi, Kankar Prasad Barui, mengatakan, perempuan ini diduga diperkosa oleh empat pria. Berita ini juga menjadi sorotan nasional dan membawa kekhawatiran. Menurut survei lembaga amal Action Aid UK, empat dari lima perempuan berisiko menghadapi kekerasan publik. Oleh lida Puspaningtyas ed: Yeyen Rostiyani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar