Kamis, 14 Juli 2016

Kisah Devi, Berjualan Tahu Bulat Tak Semudah Kelihatannya

Foto: copyright Vemale.com

Vemale.com - "Tahu bulat... digoreng dadakan... lima ratus rupiah saja."
"Tahu bulat gurih-gurih nyoy!"
Kamu familiar dengan kalimat di atas? Yups, sering kita mendengar rekaman suara itu dari pedagang tahu bulat keliling. Bahkan, tahu bulat ini sudah jadi tren tersendiri di sejumlah kota.

Kali ini kita akan mengikuti kisah Devi, seorang wanita yang ikut suaminya berjualan tahu bulat. Dengan memakai mobil box yang di dalamnya terdapat kompor kecil untuk menggoreng tahu yang berbentuk bulat, mereka berjualan setiap hari. Wanita asal Ciamis ini punya cerita suka duka sendiri mengikuti suami berjualan tahu bulat keliling.

Foto: copyright Vemale.comFoto: copyright Vemale.com

"Ya sekarang bekerja apa saja asalkan halal tidak menjadi persoalan. Saya ikut suami jualan, yah yang namanya jualan pasti capek ya," kata Devi kepada Vemale di Bogor, Selasa, 12 Juli 2016.

Suami Devi sudah berjualan tahu sejak tahun 2007 sebelum krisis moneter. Suami Devi pernah berjualan mengelilingi Jakarta dan kota-kota lain di Jawa, seperti Ciracap. Semakin menjamurnya pedagang tahu bulat saat ini jelas jadi tantangan tersendiri.

Devi memasang tarif Rp. 500,- untuk setiap butir tahu bulat. Bumbu yang disediakan ada tiga rasa, yaitu balado keju, gurih (garam) dan pedas. "Banyak yang beli nggak tentu ya, sehari kalau lagi rame bisa 3000 butir, itu muter-muter dari pagi jam 9 sampai malam jam 1. Sehari bisa habiskan bensin seratus ribu. Pernah bawa tahu 2000 butir, lakunya cuma 500, pengalaman rugi ini banyak orang-orang tidak tau," jelasnya. Berbisnis atau berdagang memang harus siap dengan untung ruginya, ya Ladies.

Foto: copyright Vemale.comFoto: copyright Vemale.com

"Setahun sekali, pulang ke Ciamis. Kadang tidur suka di mushola, ya dulu suami kaya gembel, kalau sekarang sudah berjalan, dan rame diikuti orang-orang," ungkap wanita yang usianya 32 tahun ini.

Ia menyakinkan bahwa tahu bulat miliknya ini tidak tahan sampai dua hari dan tidak bisa dimasukkan ke dalam lemari es karena akan berubah warna dan rasa. "Tahu saya nggak bisa dua hari, nggak bisa dimasukkan lemari es. Namanya juga dari kacang kedelai. Kalau pakai pengawet bisa 3-4 hari kuat. Tahu ini dicampur telur buat mengembang," terangnya.

CERITA DAN KISAH LAINNYA

Bangun Istana Keramik Impian, Nenek Ini Habiskan Dana Rp 760 Juta

Wajah Terasa Sakit, Ternyata Ada Gigi Tumbuh di Bawah Mata

Anak Ini Pakai Sandal Sebagai Penghapus, Kisahnya Bikin Terenyuh

Hidup di Hutan Selama 41 Tahun, Inilah Manusia Tarzan

Cinta Sejati: Sudah Menikah 96 Tahun, Pasangan Ini Tetap Romantis

(vem/yun/nda)

Rekomendasi Pilihan

----
Anda punya kisah inspirasi (cinta, pernikahan, persahabatan, keluarga, dll) atau punya tips keren seputar wanita? Silakan kirim ke redaksivemale@kapanlagi.net.

Share your story and let's be friends with Vemale.com :)
----

This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
Recommended article from FiveFilters.org: Most Labour MPs in the UK Are Revolting.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search