Selasa, 30 Agustus 2016

Bakti anak pada orang tua dalam film Aku Ingin Ibu Pulang

Jefan Nathanio (kanan), pemeran Jempol Budiman dalam film Aku Ingin Ibu Pulang
Jefan Nathanio (kanan), pemeran Jempol Budiman dalam film Aku Ingin Ibu Pulang © Maxima Pictures dan SRN Production

Jadwal tayang film Indonesia di jaringan bioskop pada 1 September 2016 bukan hanya diisi drama musikal Ini Kisah Tiga Dara. Bersamaan dengan itu bakal dirilis juga film drama yang mengisahkan bakti anak kepada orang tua berjudul Aku Ingin Ibu Pulang produksi Maxima Pictures dan SRN Production.

Kandungan cerita tersebut membuat Nirina Zubir (36) tertarik bermain. "Biasanya kalau kita sebagai orang tua ke bioskop sama anak-anak, nontonnya ya film anak. Enggak mungkin dibawa untuk film dewasa. Sementara film ini, baik untuk ditonton anak dan orang tua, sama-sama bisa menikmati," kata ibu dua anak itu dilansir 21cineplex.com (Selasa 30/8/2016).

Teuku Rifnu Wikana (36) yang sebelumnya bermain dalam film drama keluarga bertema inspiratif, Mars: Mimpi Ananda Raih Semesta (tayang 4/5), mengamini opini Na --sapaan akrab Nirina.

"Film ini memberi pesan untuk anak-anak Indonesia. Jangan berhenti berusaha. Ketika di puncak suatu usaha dan menghadapi masalah yang lebih berat lagi, itu bukan akhir dari segalanya. Karena setiap menghadapi masalah besar, pasti ada sesuatu yang didapatkan," ujar Rifnu dalam laman detikHOT.

Proyek yang sempat mengusung nama Gantung di Monas ini disutradarai Monty Tiwa. Sineas berumur 40 tahun ini berada di balik ekranisasi Sabtu Bersama Bapak yang sama berkisah tentang keluarga.

Kisahnya tentang keluarga kecil nan bahagia, yaitu pasutri Bagus (diperankan Rifnu) dan Sartri (Nirina) bersama putra semata wayang mereka yang berumur 10 tahun, Jempol Budiman (Jefan Nathanio).

Suasana bahagia tersebut mulai terusik saat ayah Jempol yang bekerja sebagai buruh bangunan mengalami kecelakaan. Sartri yang bingung mencari biaya pengobatan suaminya, terpaksa mencuri uang di toko tempatnya bekerja.

Mengetahui perbuatan istrinya, amarah Bagus memuncak. Akibatnya Sartri pergi dari rumah meninggalkan keluarga kecilnya tersebut. Sejak saat itu Jempol sendirian harus menanggung beban.

Dia merawat ayahnya yang terbaring tak berdaya, sembari tetap bersekolah dan memikirkan bagimana caranya agar perut tetap terisi.

Hingga suatu ketika, Jempol melihat pengumuman lomba lari. Sambil berharap memenangi lomba tersebut untuk biaya makan sehari-hari dan ongkos berobat sang ayah, Jempol menguatkan dirinya mendaftar sebagai peserta.

Saat berlari, Jempol mengalungi lehernya dengan foto Sartri dengan harapan ada yang mengenal dan bisa memberi informasi perihal keberadaan ibunya.

Tak dinyana Jempol berhasil menang. Andy F Noya lantas memanggilnya sebagai bintang tamu dalam acara Kick Andy yang dipandunya. Dalam acara tersebut, Jempol mengungkapkan kerinduan dan harapannya agar sang ibu kembali lagi ke rumah.

Sekilas cerita di atas sedikit mirip dengan kisah nyata nan inspiratif Zhang Da, bocah berusia 10 asal Jiangsu, Nanjing, Tiongkok. Dia juga berjuang sendirian mengurusi ayahnya yang tak berdaya karena sakit. Sementara ibunya memutuskan pergi akibat tidak tahan hidup melarat.

Menyitir laman Bintang.com, Monty mengaku bahwa Aku Ingin Ibu Pulang terinspirasi dari kisah kerasnya kehidupan. Beragam himpitan permasalahan bisa membuat seseorang kerap tidak berpikir jernih dan tenang. "Itu yang membuat saya tergerak membuat film ini."

[embedded content]
Aku Ingin Ibu Pulang - Official Trailer © MaximaChannel8

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search