Senin, 29 Agustus 2016

Kisah Mistis Dibalik Keindahan Curug Cikaso, Sukabumi

POJOKBANDUNG.com, SUKABUMI -Butuh 9 jam untuk menempuh perjalanan dengan kendaraan roda empat dari Bandung ke lokasi Curug Cikaso yang berada di Desa Cibitung, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi. Curug yang masih 'perawan' dan menyimpan cerita mistis ini tepatnya berada di RT 08 RW 01, Kampung Ciniti, Desa Cibitung, Kab Sukabumi.

Pojokbandung.com, bersama media lain yang tergabung dalam Pokja Disparbud Jabar berkesempatan untuk mengunjungi kegiatan Ciletuh Geopark Festival yang digelar di Pantai Ujung Genteng Desa Pangumbahan, Sukabumi, Sabtu (27/8).

Rombongan berangkat dari kantor Disparbud Jabar Jumat (26/8) pukul 15.00 Wib. Sebelum tiba di Curug Cikaso yang menyuguhkan parnorama alam sangat menawan, sepanjang perjalanan rombongan media yang tergabung dalam Pokja Disparbud Jabar melewati beragam pemandangan yang menyejukkan mata sekaligus memacu andrenalin. Soalnya, sejak melewati Rancabali Ciwidey tembus ke Kecamatan Naringgul yang merupakan perbatasan Kab Bandung dengan Cianjur, rombongan melewati perkebunan teh, hutan jati dan karet, serta jalan berkelok dengan tepian jurang yang sangat curam.

curug 1

Selain itu, sumber-sumber mata air berupa curug di Naringgul terlihat menghiasi lereng gunung yang dilewati tiga kendaraan minibus yang mengangkut rombongan media Pokja Disparbud Jabar.

Setelah melewati Naringgul, rombongan sempat rehat sejenak di Cidaun sebelum melanjutkan perjalanan ke Ujung Genteng.

Rombongan tiba di Ujung Genteng pukul 01.00 dini hari dilanjutkan istirahat di pondok untuk siap-siap mengikuti acara Ciletuh Geopark Festival, Sabtu (27/8) pagi harinya yang dibuka oleh Wagub Jabar Deddy Mizwar. Usai mengikuti acara Ciletuh Geopark Festival, rombongan beranjak untuk pulang ke Bandung, Minggu (28/8) sekitar pukul 09.00. Dalam perjalanan pulang, rombongan meluangkan waktu untuk menikmati objek wisata Curug Cikaso di Kampung Ciniti RT 08 RW 01 Desa Cibitung Kec Cibitung Kab Sukabumi.

curug

Curug Cikaso merupakan salah satu destinasi alam yang masih perawan, wilayah ini pun belum teraliri listrik. Saking perawannya, lokasi ini menyimpan cerita-cerita misteri berbau mistis. Konon, di curug ini, bercokol mahluk astral berwujud ular naga. "Kalau pukul 17.00 kita ambil foto di sini, suka ada penampakan ular naga bermahkota, dan kalau ada orang kencing sembarangan bisa langsung kesurupan," ujar Ketua Pengelola Curug Cikaso sekaligus Ketua Perpeci (Persatuan Pemuda Cikaso) Hendra Gumelar yang akrab dipangil Belong.

Menurut Hendra, pengunjung ramai pas weekend Sabtu dan Minggu. Untuk masuk ke Curug Cikaso, pengunjung dikenakan tarif Rp 3.000 per orang, sedangkan untuk yang bawa kendaraan roda empat dikenakan tarif Rp 15 ribu. Untuk menuju Curug Cikaso yang letaknya kurang dari 1 kilometer dari pintu masuk, pengunjung bisa menempuhnya dengan dua cara, dengan menaiki perahu atau menyusuri jalan setapak.

"Pemasukan dari pengujung ke Curug Cikaso bisa mencapai Rp 6 juta per hari kalau lagi weekend," ungkap Hendra. Di objek wisata Curug Cikaso ini, sebenarnya ada tiga curug. Menurut Abah Rinto (84), selaku juru kunci Curug Cikaso, ketiga curug itu sering dimanfaatkan para pengujung dari luar kota untuk bermandi-mandi. Tak jarang di antara mereka ada yang memanfaatkan ketiga curug ini untuk meminta keberkahan atau kemudahan jodoh.

"Curug yang pertama untuk karir, yang kedua untuk memohon rezeki dan curug yang ketiga agar dimudahkan jodoh," jelas Abah Rinto. Kalau malam Jumat, Abah Rinto mengaku, sering kedatangan tamu dari luar daerah yang minta diantar untuk mandi di curug. "Mereka ingin minta jodoh, karir dan rejeki cuma syariat saja, kalau mintanya ke Alloh SWT," jelas Abah Rinto.

Abah Rinto menerangkan, awalnya, curug ini merupakan hutan belantara. Hutan ini dibuka oleh para pemuda pada tahun 2007. "Kala itu orang-orang sini percaya, kalau air curug keruh menandakan ada kejadian atau korban," ungkap Rinto.

Abah Rinto menambahkan, bagi pengunjung atau warga setempat yang hendak menikmati curug pun dibatasi waktunya. "Waktu kunjungan dibatas sampai pukul 17.00, kalau lebih dari itu, sering terjadi penampakan berupa ular naga bermahkota," kisahnya.

Bahkan, lanjut Rinto, pernah ada korban meninggal di lokasi curug. Korban sebelumnya dikabarkan hilang di curug, sampai mengerahkan Tim SAR korban tidak juga ditemukan, namun dengan bantuan Abah Rinto, korban baru bisa ditemukan esok harinya setelah dikabarkan hilang. "Hanya saja korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal terapung di air dengan bola mata dan biji kemaluan sudah tidak ada, kebanyakan korban meninggal adalah laki-laki dengan kondisi yang nyaris sama dengan korban sebelumnya," terang Abah Rinto.

Sementara, salah seorang pengunjung, Heru (21) mengaku tertarik dengan keindahan curug ini. "Saya senang datang ke Curug Cikaso ini, karena pemandangannya indah dan masih asri. Tapi infrastukturnya yang harus dibenahi," tutur Heru asal Tangerang. Setelah menikmati keindahan Curug Cikaso selama sejam, rombongan kembali melanjutkan perjalanan pulang ke Bandung. (***)



Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search