Dinding ruang itu terbuat dari daun nipah sementara atapnya menggunakan seng bekas.
Dream - Pendidikan adalah sarana bagi generasi muda untuk meraih masa depan. Idelanya pendidikan harus dijalankan dengan fasilitas yang memadai.
Tetapi, fasilitas memadai itu tidak didapat Sekolah Dasar Negeri 34 Kecamatan Bram Itam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi. Para siswa harus belajar di tempat seadanya. Mirisnya lagi, generasi masa depan Indonesia itu belajar di tempat yang dulunya kandang kambing.
"Kami kepingin nian, sekolah ini bagus seperti sekolah lainnya. Kami pasti lebih semangat belajar, lebih rajin lagi," ujar siswi kelas II SDN 34 Bram Itam, Siska, dikutip dari kilasjambi.com, Kamis, 11 Agustus 2016.
Harapan mereka memang cukup besar. Tengok saja kondisi sekolah ini. Ruang kelas dibangun secara swadaya oleh masyarakat sekitar pada 2014. Tanpa sedikitpun bantuan dari pemerintah. Dinding ruang terbuat dari daun nipah. Sementara atapnya menggunakan seng bekas.
Ketika hujan turun, aktivitas belajar mengajar terpaksa berhenti. Jika dilanjutkan, siswa dan guru akan basah kuyup atap yang tak mampu menahan tetesan hujan.
Para pengajar di SD tersebut juga masih berstatus honorer dan menerima upah seadanya. Meski begitu, mereka tidak lelah mengajar para murid SD tersebut.
Baca kisah pilu sekolah tersebut disini
Berikan Reaksimu Tentang Artikel di Atas
0% Alhamdulillah | 0% Masya Allah | 0% Wallahu a'lam | 0% Subhanallah | 0% Astaghfirullah | 0% Naudzubillah |
Rekomendasi Pilihan
Suka artikel ini ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar