Senin, 17 Oktober 2016

Kisah Mbah Ijem, Puluhan Tahun Tinggal di Dalam Gua

YOGYAKARTA - Gua Langse di Dusun Gembug Desa Giricahyo, Purwosari, Gunungkidul, Yogyakarta, merupakan satu dari ratusan gua yang berada di kabupaten dengan julukan kota gaplek ini.

Gua tersebut berbeda dengan gua umumnya digunakan untuk berwisata seperti Gua Pindul di Kecamatan Karangmojo atau Gua Rancang di kecamatan Playen yang setiap hari ratusan orang berkunjung ke sana.

BERITA REKOMENDASI


Gua Langse berada di tebing pinggir pantai selatan itu tidak mudah menuju kesana. Ketika Senin 10 Oktober 2016 lalu sejumlah jurnalis mengunjungi gua yang sering digunakan untuk wisata spiritual ratusan warga setiap bulannya itu, harus menyusuuri tebing vertikal yang langsung berhadapan dengan laut selatan. Tidak hanya itu, perjalanan harus menuruni tangga dan kayu untuk sampai ke gua.

Bahkan, di beberapa sisi ada jalan yang harus memegang batu karang. Bagi yang belum terbiasa dapat dipastikan akan muncul rasa takut, karena di bawah kaki merupakan tebing dengan ketinggian sekira 20 meter.

Perjalanan sampai ke gua diperlukan waktu sekira 40 menit. Sampai di gua yang menurut ensklopedi Gunungkidul digunakan Panembahan Senopati untuk tirakat selama 40 hari sebelum membuka Alas Mentaok yang digunakan sebagau Ibu Kota Kerajaan Mataram, akan menemukan seperti dapur di mulut gua. Berbagai peralatan dapur seperti wajan, panci sampai parutan ada di sana.

Lemari kayu pakaian yang tampak lusuh juga dijemur di pinggir tebing menggunakan seutas tali.

Kepulan asap yang berasal dari tungku seolah menyambut para pengunjung yang berkunjung. Di situlah tempat tinggal Sakijem atau dikenal Mbah Ijem yang sudah berusia 70 tahun. Ia tinggal di gua itu sekira 48 tahun terakhir.

"Kulo pun ten mriki tahun 68 (Saya di sini sudah sejak tahun 1968)," katanya.

Ia menceritakan, pertama kali dirinya datang ke gua untuk tirakatan, namun karena seringnya melakukan tirakatan dirinya sering di suruh pengunjung lainnya untuk mencari makanan ke desa terdekat.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search