
Melansir Daily Mail, Murtagh mengaku sempat mengatakan pernah menderita sakit gigi pada tahun lalu. Dia merasa sakitnya kali itu hanya sakit gigi biasa. Hingga akhirnya dia merasakan sakit di seluruh badan.
Murtagh mengeluh mengalami sakit di bagian dada, sering berkeringat, mudah lelah dan nafsu makan yang menurun. Pria berusia 29 tahun itu bahkan bolak-balik menemui dokter hingga sembilan kali.
Dokter pun sempat mendiagnosis kondisi Murtagh sebagai gejala HIV. Dia pun kemudian menjalani tes, dan mendapatkan hasilnya negatif.
Meski begitu, melalui tes tersebut, Murtagh ternyata mendapati dirinya menderita penyakit lain yaitu endokarditis. Endokarditis merupakan infeksi langka dan berpotensi fatal pada lapisan dalam jantung. Kondisi ini paling sering disebabkan oleh bakteri yang masuk ke dalam darah dan tinggal di jantung.
Bakteri tersebut kemudian menginfeksi katup jantung. Jika tak diobati, kerusakan akibat infeksi itu akan mengganggu aliran normal darah di jantung. Efeknya, berbagai komplikasi mematikan seperti serangan jantung atau stroke pun mudah datang.Bahkan dengan kondisi perawatan medis tercanggih, risiko kematian akibat kondisi ini adalah satu dari lima pasien. Mengetahui hal tersebut, dokter langsung meminta Murtagh menjalani operasi jantung sebelum mengancam nyawanya.
Dari tujuh jam operasi diketahui katup jantung Murtagh telah infeksi akibat bakteri. Bakteri tersebut kemudian diketahui berasal dari sakit gigi yang pernah dirasakan Murtagh.
"Saya tidak tahu itu semua disebabkan oleh gigi saya. Saya selalu memperhatikan gigi saya dan tidak punya firasat apapun. Saya beruntung masih hidup," kata Murtagh.
Murtagh diberi tahu oleh petugas medis jika ia terlambat sepekan, maka ia akan mengahadapi maut.
"Satu dari lima orang mengidap endokarditis meninggal dan satu-satunya alasan mereka menemukan saya adalah karena saya begitu gigih. Saya tahu ada yang tidak beres selama ini," lanjutnya.
"Menakutkan memikirkan itu semua disebabkan oleh gigi yang buruk. Saya tidak mengira saya akan menjalani operasi jatung hanya karena gigi."
Pihak dokter sempat mencari tahu sumber infeksi dan menemukan tanda hitam kecil di dekat gigi bagian atas Murtagh. Karena infeksi bakteri tersebut, dokter mengatakan jantung Murtagh hanya sanggup memompa sebesar 30 persen. Hal itu pula yang menyebabkan otak Murtagh sempat kekurangan oksigen.
Tim dokter sudah memberikan antibiotik dua hari sebelum Murtagh dioperasi selama tujuh jam untuk mengganti katup jantung. Setelah operasi, dia harus menjalani perawatan intensif dengan suntikan antibiotik setiap empat jam untuk mengendalikan infeksi.
Murtagh pun harus melepas pekerjaannya dan harus mencari pekerjaan baru yang tidak membutuhkan banyak tenaga secara intensif.
"Saya kini tidak bisa keluar dengan teman-teman saya ke pub seperti saat (berusia) 28 tahun karena harus lebih banyak istirahat. Namun saya beruntung masih hidup," kata Murtagh.
(meg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar