Merdeka.com - Almyanda Saphirra tampak tegar menceritakan kisah dua anaknya yang meninggal dengan tragis akibat dehidrasi dan kehabisan oksigen saat disekap oleh perampok di sebuah kamar mandi. Masih teringat betul dalam benaknya kisah cerita tentang si sulung Diona Arika Andra Putri.
Dapatkan diskon Rp 300,000 untuk tiket libur Natal & Tahun baru-muSebagai seorang ibu, Fira sapaan Almyanda Diona memiliki sifat pemilih. Dia tidak mudah percaya dengan orang lain sebelum mengetahui latar belakang orang tersebut.
"Kalau Diona tipikalnya enggak mau bicara sama orang kecuali dia tahu orangnya seperti apa. Dia harus tahu latar belakangnya seperti apa, kalau memang oke, ah ini panutan berarti" cerita Fira di Rumah Sakit Kartika Pulomas, Jakarta Timur, Kamis (29/12).
Fira pun menceritakan nasehat yang pernah disampaikannya pada Diona. Pesannya, jangan lagi pindah-pindah sekolah lantaran dalam waktu 1,5 tahun lagi Diona akan melanjutkan ke perguruan tinggi.
"Saya bilang, Kakak jangan pindah-pindah sekolah lagi yah, sebentar lagi kakak kan mau kuliah jadi mulai sekarang harus fokus. Kakak mau sekolah apa, lanjutin dimana," kenang Fira.
Diakui Fira, selama ketiga anaknya masih dalam asuhannya, Diona tak pernah sekali pun berpindah-pindah sekolah. Hanya sejak Diona tinggal bersama ayahnya yakni Ir. Dodi Triono, anak sulungnya itu sempat beberapa kali pindah sekolah.
Diona pun sempat dimasukkan sekolah ke pesantren oleh ayahnya. Namun Diona tak betah dan pindah ke Al Azhar dan terakhir bersekolah di SMA Bakti Mulya 400 Pondok Indah.
Fira melanjutkan, Diona pernah mengatakan dia ingin kuliah di bidang psikologi dengan melanjutkan kuliah ke universitas negeri. Ada dua pilihan yakni Universitas Indonesia (UI) di Depok dan Universitas Padjadjaran (Unpad).
"Kalau masuk UI enggak boleh indekos yah karena rawan. Kalau perlu Mamah yang antar jemput. Kalau di Bandung kenapa mau disana kak? Kalau di Bandung Mamah juga harus ikut. Aku udah bilang sama papah kalau di Bandung sama Mamah jadi tiap Sabtu kita pulang," ujar Fira menirukan saat bicara dengan Diona dulu.
Tak hanya itu, Fira juga menceritakan Diona sempat ingin bekerja di bidang pariwisata. Dia pun akhirnya mengajak Diona untuk berwisata ke Candi Borobudur.
"Pas disana saya bilang ini candi kak, soalnya kan anak sekarang tahunya mall," cerita Fira.
Namun yang terjadi, Diona malah membatalkan cita-citanya itu lantaran tak mau berpanas-panasan.
Satu lagi yang menjadi tipikal Diona adalah gengsi. Dia tak pernah menunjukkan rasa sayangnya secara langsung. Bila Fira ingin menciumnya, Diona pun kerap menghindar.
"Dicium sama Mamahnya.juga enggak mau, bilangnya Mamah lebay, Mamah lebay. Makanya waktu kemarin di kuburannya saya bilang, kalau sekarang Mamah cium Kakak lama enggak apa-apa yah Kak," tutup Fira.
[ian]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar