Pada 1981, sebuah peristiwa pembajakan pesawat oleh teroris terjadi untuk pertama kalinya di Indonesia. Peristiwa tersebut berhasil diatasi oleh pasukan elite khusus Indonesia yang mendapat misi menyelamatkan para sandera.
Peristiwa itulah yang kemudian menjadi inspirasi film bertajuk "Lelawa" kolaborasi rumah produksi Chanex Ridhall Pictures dan Visinema Pictures. Film aksi ini akan mengangkat kisah para pasukan elite Indonesia dalam peristiwa tersebut.
CEO Chanex Ridhall Pictures yang juga produser Lelawa, Rosa Rai Djalal mengatakan, Lelawa memang dibuat berdasarkan kisah heroik para pasukan elite kala itu. Namun, film hanya akan mengangkat secara garis besar peristiwa dan tetap dikemas secara fiksi.
"Kita akan ambil peristiwanya, dan selebihnya akan ada penambahan dan pengurangan cerita demi kebutuhan film," kata Rosa saat konferensi pers beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan, film yang akan dibuat dengan melibatkan tiga aktor kenamaan Tanah Air ini diharapkan dapat menunjukkan pada generasi muda Indonesia akan kehebatan pasukan elite negeri ini. Sebab, menurut Rosa, jika merujuk pada peristiwa pembajakan pesawat kala itu dan banyak peristiwa lain pasukan elite Indonesia juga memiliki kemampuan yang tak kalah dari pasukan elite negara lain.
Untuk itu, judul film sendiri diambil dari nama kode khusus pasukan elite yang berjuang kala itu, yaitu Lelawa. Di mana pasukan tersebut bekerja seperti layaknya kelelawar yang menyelinap di malam hari.
Sutradara Lelawa, Angga Dwimas Sasongko mengatakan, syuting akan dilakukan sekitar dua bulan dengan sejumlah lokasi di Indonesia dan di Penang, Malaysia. Akan ada beberapa perubahan dari peristiwa nyatanya, tetapi film ini tetap menjanjikan aksi yang menantang.
Menurut Angga, untuk pesawat yang akan digunakan dalam film bahkan, akan dibuat sendiri. Mereka akan membuat pesawat jenis Airbus yang tentunya akan menelan biaya yang tak sedikit.
"Untuk budget film ini cukup buat saya kaget sih, belum pernah saya liat budget sebesar ini untuk film-film saya sebelumnya," kata Angga yang enggan memerinci lebih jauh soal budget film.
Film juga, menurut Angga, akan menggunakan setting saat ini. Sebab, ia ingin membuat film ini dekat dengan penonton. Lelawa juga akan banyak melibatkan konsultan teknis mengenai berbagai hal.
Riset yang mendalam ini pula dilakukan penulis skenario Lelawa, Salman Aristo. Salman menuturkan, salah satu tantangan dalam membuat cerita film ini adalah ia harus mencari tahu lebih jauh mengenai pasukan elite khusus di Indonesia.
"Untuk film ini saya masih terus melakukan riset mengenai pasukan khusus dan persenjataan yang kita miliki agar sesuai dengan karakter para tokoh dalam film," kata Salman.
Lelawa akan melibatkan tiga aktor ternama Tanah Air seperti Lukman Sardi, Chicco Jerikho, dan Arifin Putra. Ketiganya mengaku, sangat bersemangat terlibat dalam film yang akan mulai persiapan produksi pada Maret 2017 tersebut.
Arifin Putra salah satu aktor yang terlibat mengaku sangat antusias bermain dalam film garapan Angga ini. Arifin mengatakan, sudah cukup lama ingin terlibat dalam film-film produksi Angga dan penulis skenario Salman Aristo.
"Di film ini penonton akan seperti diajak menaiki roller coaster. Mereka akan sibuk menebak siapa yang baik dan siapa yang jahat, ini filmnya akan abu-abu," ujarnya.
Lelawa rencananya akan dirilis pada Desember 2017. Akan ada sejumlah aktor dan aktris yang meramaikan film yang digadang-gadang ber-budget fantastis ini. rep: Gita Amanda ed: Ichsan Emrald Alamsyah
This article passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
Recommended article: The Guardian's Summary of Julian Assange's Interview Went Viral and Was Completely False.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar