Senin, 16 Januari 2017

Kisah Meiva Lomboan Pergi ke Daerah Tanpa Signal dan Listrik

TRIBUNMANADO.CO.ID -  Senyum semringah terlihat dari bibir Meiva Fransiska Lomboan, Minggu (15/1) di gereja Santo Joseph Pekerja Kleak Manado.

Siswa kelas 3 Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Manado itu baru saja memetik buah-buah Indonesian Youth Day (IYD) atau Pertemuan Orang Muda Katolik (OMK) se-Indonesia di Keuskupan Manado Oktober 2016 lalu.

Ia diberi kesempatan ikut dalam perjalanan turne (kunjungan) Uskup Ketapang, Mgr. Pius Riana Prapdi, ketua Komisi Kepemudaan Konferensi WaliGereja Indonesia (KWI) di pedalaman Keuskupan Ketapang yang medannya menantang dan menguji adrenalin.

Orang Muda Katolik (OMK) Ketapang saat IYD berlife-in di Paroki Santo Joseph Pekerja Kleak Manado, di mana Meiva menjadi OMK di situ. Awalnya Meiva ingin berlibur menemui "kakak angkatnya" Maria Rosa, OMK Ketapang yang berlife-in di Paroki Santo Joseph saat IYD.

Kunjungan beda keuskupan dengan kondisi daerah, suku dan budaya berbeda  ini marak terjadi setelah IYD bukan hanya antara Ketapang dan Santo Joseph.

Tapi akhirnya Meiva yang mempunyai saudari kembar Meysi Bernadeth Lomboan itu, mengikuti Rosa turne bersama dengan rombongan uskup. 

Meiva gembira ketika bertemu Tribun Manado di gereja Santo Joseph saat perayaan 25 tahun Tahbisan Imamat Pastor Fransiscus Putut Hariyanto (Pastor Yanto), Minggu (25/1).

Ia tertarik dengan media karena pengalamannya di Ketapang telah dimasukkan Mathias Hariyadi, wartawan sesawi.net dalam laman milik KWI itu.

Ia juga pernah mengalami diliput media karena prestasinya dibidang olahraga dan akademik. Meiva membagi pengalamannya di Ketapang juga kepada Tribun Manado dengan mengirim tulisan asli kepada Tribun.

Berikut tulisannya:

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search