
Liputan6.com, New York - Bahkan dalam waktu tergelap pun, masih ada orang-orang yang muncul sebagai pahlawan -- meski terkadang mereka merupakan orang yang paling kita tidak duga.
Itu adalah sebuah pesan yang diampaikan oleh kelompok nonprofit, I Am Your Protector, dalam Hari Peringatan Holocaust pada Jumat, 27 Januari 2017, di sebuah rumah ibadah orang Yahudi atau Sinagog Temple Elmanu-El di New York.
Di sana mereka menampilkan sebuah pameran kecil yang menyoroti cerita yang tidak banyak diketahui, yakni tentang muslim yang mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan orang Yahudi dari kekerasan selama Perang Dunia II.
Meski dua kelompok agama tersebut sering digambarkan sebagai pihak yang saling bertentangan, pameran tersebut menjadi pengingat bahwa mereka pernah berbagi sejarah penting dalam kerja sama.
Di dalam kisah tersebut termasuk cerita soal Khaled Abdul Wahab, yang menampung lebih dari 25 orang Yahudi di Tunisia, dan Abdol Hossein Sardari, diplomat Iran yang membantu ribuan umat Yahudi kabur dari tentara Nazi dengan mengeluarkan paspor untuk mereka.
Tak hanya itu, terdapat juga keluarga Muslim bernama Pilkus di Albania yang menyembunyikan Johana Neumann dan ibunya di rumah mereka selama pendudukan Jerman.
"Mereka mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan kami. Jika ketahuan kami adalah orang Yahudi, seluruh keluarga akan dibunuh," ujar Neumann yang saat ini berusia 86 tahun kepada Time, seperti dikutip Liputan6.com, Minggu (29/1/2017).
"Apa yang orang-orang ini lakukan, banyak Negara Eropa yang tidak melakukannya," imbuh Neumann saat menceritakan soal muslim penyelamat Yahudi.
Menurut penyelenggara, koleksi 15 cerita yang ditampilkan dalam pameran tersebut menunjukkan bagaimana orang-orang dengan sendirinya datang untuk melindungi satu sama lain, bahkan di lingkungan perang dan konflik.
"Kisah-kisah tersebut sangat kuat, karena menunjukkan sisi kemanusiaan yang berbeda. Hal itu menunjukkan bahwa kita dapat memiliki harapan bahkan pada saat Holocaust," ujar Profesor dari Manhattan College, Mehnaz Afridi, yang khusus mengkaji soal Islam dan Holocaust.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar