Liputan6.com, Mamasa - Sudah hampir lima tahun ini, Tara dan Limbong dipasung keluarganya di Desa Paladan, Kecamatan Sesena Padang, Mamasa, Sulawesi Barat. Kedua anak Bodo Pole ini menderita gangguan jiwa.
Karena kerap mengamuk dan mengganggu orang lain keduanya terpaksa dipasung. Apalagi Tara dan Limbong kerap berjalan jauh sehingga dikhawatirkan hilang.
Kemalangan Bodo Pole tak berhenti di situ. Selain Tara dan Limbong, dua anaknya yang lain juga menderita gangguan jiwa. Ini beban berat bagi janda 80 tahun yang sakit sakitan itu. Belum diketahui pasti mengapa begitu banyak anggota keluarga ini yang terkena gangguan jiwa.
Bodo Pole kesulitan memenuhi kebutuhan hidup keluarganya yang kini tinggal di hutan itu. Nenek itu biasanya mengumpulkan rerumputan kering yang dijualnya seharga Rp 5000 per kilogram.
Walau telah lama tinggal di Mamasa, keluarga Bodo Poleng tak memiliki dokumen kependudukan. Kesehatan keluarga yang buruk membuat mereka tak bisa mendatangi kantor catatan sipil untuk membuat KTP Elektronik. Hal itu membuat mereka tak tersentuh beragam bantuan sosial untuk warga kurang mampu.
Keluarga tak mampu ini tak pernah dikunjungi petugas kesehatan atau aparat pemerintah. Walaupun, kepala desa sudah melaporkan keadaan ini kepada pemda setempat.
Simak tayangan video selengkapnya dalam tautan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar