ANAK pertama Presiden ke-14 Amerika Serikat (AS) Abraham Lincoln, Robert Todd Lincoln, baru saja turun dari kereta suatu hari, pada awal 1865. Ia transit di Jersey City untuk menumpang kereta lain ke Philadelphia mengingat kuda besi yang ditumpanginya bertrayek New York - Washington. Kala itu, Robert masih tercatat sebagai mahasiswa Harvard University. Perjalanannya dimaksudkan untuk mengisi waktu liburan kuliah.
Pada masa Perang Saudara, Robert merasa Tentara Persatuan (Union Army) lebih membutuhkannya ketimbang Harvard. Pada akhirnya, ia menjalani tugas sebagai kapten di kantor Jenderal Ulysses S. Grant.
BERITA REKOMENDASI
Saat mengantre untuk membeli tiket ke Philadelpia, Robert berada di posisi yang canggung. Membelakangi pintu kereta, Robert terdorong kerumunan calon penumpang yang bergegas menuju gerbong demi mendapatkan kabin untuk beristirahat selama perjalanan. Tetiba, kereta mulai berjalan, menggerakkan Robert dari posisinya hingga ia terjerembab di celah kecil antara sambungan gerbong dan peron stasiun.
Seorang laki--laki menyaksikan perisitiwa itu dari balik kerumumuan massa. Dengan tangkas, ia menarik kerah Robert, dan mengangkatnya ke tempat aman. Laju kereta kian cepat. Jika bukan karena pemikiran cepat pria tersebut, nasib tragis mungkin menimpa Robert.
Robert yang bersyukur terperangah begitu mengetahui malaikat penolongnya adalah aktor teater terkenal pada masa itu, Edwin Thomas Booth. Edwin digadang-gadang sebagai pelakon yang memainkan drama Hamlet lebih baik dari siapa pun.
Di saat yang sama, Edwin sama terkejutnya mengingat ia baru saja menyelamatkan nyawa anak laki-laki pria yang dipilihnya sebagai presiden.
"Penyelamatan yang amat baik, Tuan Booth," ujar Robert, berterima kasih kepada Edwin, seperti disitat Vintage News, Jumat (3/2/2017). Dadanya masih bergemuruh, syok atas peristiwa yang hampir merenggut nyawanya, dan antusias bertemu bintang pujaan.
Cerita ini lalu disampaikan Robert kepada Kolonel Adam Badeau, salah satu pejabat di Kantor Jenderal Ulysses S Grant. Tak lupa, ia menyampaikan ucapan terima kasih melalui surat. Dalam suratnya, Robert menawarkan balasan atas tindakan baik Edwin. Ucapan terima kasih itu dibalas Edwin dengan mengundang Robert menyaksikan pertunjukannya di teater setempat.
Kredibilitas dan detail kisah ini diselimuti banyak tanda tanya. Pasalnya, banyak kebetulan yang terjadi, terutama karena insiden itu muncul di waktu yang hampir bersamaan dengan pembunuhan Abraham Lincoln. Bagaimanapun juga, Robert menyampaikan peristiwa itu secara rinci dalam suratnya kepada Richard Gilder, seorang editor di Majalah Century pada 1909.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar