SINGAPURA, KOMPAS.com - Ada kisah menarik di balik sebuah kedai penjual popiah di kawasan Geylang Serai, Singapura.
Pada awal April 2017 saya mengunjungi kedai Kway Guan Hwat yang terletak di Joo Chiat Road. Kedai ini menjual popiah sejak tahun 1938. Popiah merupakan makanan khas warga Tionghoa. Bahan pembuatnya mirip dengan lumpia khas Semarang.
Rasa penasaran bercampur lapar membuat saya tak sabar untuk mencicipinya. Dalam waktu singkat saya melahap dua popiah. Popiah terbuat dari sayur-sayuran seperti tauge, selada, wortel dan tahu.
(BACA: Mencicipi Lezatnya Popiah dan Epok-Epok di Joo Chiat Road)
Selain itu ditambah juga dengan campuran daging kepiting dan irisan bengkoang, sebagai pengganti rebung yang sulit ditemukan di Singapura.

Tidak lama kemudian seorang pria mendekati saya, "Bagaimana rasanya? Enak?"
"Wah enak sekali," jawab saya, singkat.
Pria itu bernama Michael Ker, sang pemilik kedai. Umurnya 40 tahun dan baru beberapa tahun ini dia menjalankan bisnis popiah warisan dari ayahnya.
(BACA: Warung Kaki Lima di Singapura Dapat Bintang Michelin)
Michael merupakan generasi ketiga yang mengelola bisnis penjualan Popia. Kakeknya, Quek Tren Wen, yang merintis kedai Kway Guan Huat tidak lama setelah berimigrasi ke Singapura. Kedai itu kemudian diwariskan kepada Ker Cheng Lye, ayah Michael.

Kedai Kway Guan Huat pun terancam tutup sebab tidak ada lagi yang meneruskan tradisi membuat popiah. Bagi keluarga Michael maupun keluarga Tionghoa lainnya, popiah sudah menjadi bagian dari budaya.
Hampir di setiap hari besar seperti Tahun Baru China, keluarga Michael selalu berkumpul bersama. Biasanya mereka berbincang sambil membuat popiah. Kebiasaan itu terus dilakukan dari generasi ke generasi.
Akhirnya, Michael memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya sebagai apoteker dan meneruskan bisnis keluarganya itu.

Michael menuturkan, saat ini tidak banyak generasi muda Tionghoa yang mau menjadi seorang pembuat popiah.
"Apa yang saya lakukan ini lebih dari sekadar alasan bisnis, tapi karena saya ingin meneruskan tradisi keluarga saya. Popiah sudah menjadi bagian dalam keluarga kami," ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar