JawaPos.com - Beberapa bulan belakangan, netizen digemparkan kisah-kisah pernikahan beda generasi. Ada pemuda 28 tahun yang sangat mencintai perempuan 82 tahun dengan tulus hingga akhirnya menikah. Ada juga seorang kakek yang menikahi seorang mahasiswi cantik 25 tahun.
Messi begitu, mereka semua tampak berbahagia dan semoga janji setia mereka akan terikat selamanya.
Berikut 4 kisah beda pernikahan beda generasi di tahun 2017:
1. Sofyan yang dengan tulus mencintai Martha Bate 82 tahun
BEDA 54 TAHUN: Martha Bate (kiri) dan Sofyan Lohodandel setelah pemberkatan di GPdI Horeb Lelema, Tumpuan, Minahasa Selatan, Sulut, Sabtu (18/2).
Pernikahan antara Sofyan Lohodandel, 28 dan Martha Bate, 82 ini benar-benar menggegerkan publik. Betapa tidak, Sofyan adalah pemuda yang gagah dengan usia 28 tahun. Tapi dengan setulus hati, dia rela menikah dengan Martha Bate yang sudah sangat uzur. Usianya 82 tahun. Bayangkan selisihnya 57 tahun!
Pernikahan itu pun akhinya resmi dicatatkan di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Minahasa Selatan (Minsel) 24 Februari 2017.
Saat ditemui di rumah Martha, Lingkungan IV, Desa Lelema, Kecamatan Tumpuan, Minahasa Selatan, Senin (20/2), Sofyan menceritakan kisah perjalanan dirinya bisa berhubungan dengan Martha yang terpaut 54 tahun.
Menurut dia, semua bermula dari sambungan telepon Martha yang nyasar ke nomor handphone Sofyan setahun lalu. 'Waktu itu saya masih bekerja di bengkel di Kotamobagu, "cerita pria yang mengaku sebelumnya masih lajang itu. "Semenjak kenal tak sengaja itu, saya serin bolak-balik Kotamobagu–Lelema, berjumpa dengannya. Dan, bulan November (tahun) lalu, saya memutuskan untuk tinggal di Lelema dan kemudian menikahinya kemarin," lanjut Sofyan.
2. Rokim yang rela menikahi janda 67 tahun
CINTA BEDA USIA: Pasangan suami-istri Rokim dan Tampi.
Rangkaian janur kuning melengkung masih menghiasi halaman salah satu rumah di Dusun Petung, Desa Nampu, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun, Selasa 21 Maret 2017. Nyiur muda yang mulai layu itu tetap lengkap dengan dua tandan pisang beserta jantungnya.
Itulah rumah pengantin baru Rokim dan Tampi. Rumah tersebut masih ramai. Para kerabat tengah bercengkerama di ruang tamu sembari menonton televisi. "Baru sepasar (sepekan, Red) kami menikah," ungkap Rokim dengan santai saat ditemui Radar Madiun. Mereka berdua menikah Rabu 15 Maret 2017.
Pernikahan pemuda kelahiran Nganjuk, 10 Juli 1993, itu memang tak biasa. Sebab, mempelai perempuannya adalah Tampi, janda kelahiran Madiun pada 18 Januari 1950. Usia mereka terpaut 43 tahun.
Pria asal Nganjuk itu mengaku menaruh hati kepada Tampi sejak kali pertama bertemu sepuluh tahun lalu. Awalnya, dia hanya bermain ke rumah temannya sesama pekerja bangunan di Surabaya yang kebetulan satu desa dengan Tampi yang berprofesi sebagai tukang pijat.
Untuk meredakan lelah, Rokim diantar oleh temannya ke rumah Tampi yang kala itu masih berusia 57 tahun. "Pertama kali bertemu langsung suka. Yang ada di pikiran saya, suatu saat akan saya nikahi dia,'' tutur dia, bersemangat.
Setelah dipijat, layaknya ABG yang sedang PDKT (alias pendekatan), Rokim dan Tampi bertukar nomor handphone. Dari situ, benih-benih cinta mulai tumbuh. SMS dan telepon menjadi penyubur benih-benih cinta itu. Rokim mengaku bahwa dirinyalah yang lebih sering menelepon Tampi. Rasa lelah setelah seharian bekerja keras sebagai kuli bangunan pun langsung sirna saat mendengar suara pujaan hatinya. "Tidak setiap hari memang. Tapi, saya selalu sempatkan untuk menelepon," ucap Rokim.
3. Mantan wakil wali kota yang menikahi mahasiswi 25 tahun
Tajuddin Kammisi bersama sang istri, Andi Fitri
Setelah sekian lama hidup tanpa pendamping, mantan Wakil Wali Kota Parepare, Tajuddin Kammisi akhirnya putar haluan. Buktinya, meski usianya sudah senja, dia memutuskan untuk menikah lagi.
Kali ini, pria 70 tahun itu memilih gadis muda di Bone. Usianya disebut-sebut terpaut 55 tahun. Pilihan Tajuddin, tidak sembarangan. Istri barunya berparas cantik dan berkulit putih. Namanya, Andi Fitri. Dia berasal dari Desa Tengnga-Tengnga, Kecamatan Bengo, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Dilansir dari Fajaronline.com (Jawa Pos Group), Andi Fitri merupakan gadis desa yang masih kuliah di Universitas Bosowa, Makassar. Usianya masih 25 tahun. Pilihan Tajuddin, tidak sembarangan. Istri barunya ini berkulit putih.
Ada isu bahwa Tajuddin rela merogoh kocek hingga miliaran sebagai mahar untuk sang bunga desa. Penikahan yang lebih pas disebut antara anak dan cucu ini langsung mengalahkan kehebohan Wakil Bupati Soppeng, Supriansa. Awalnya, Supri disebut-sebut menyiapkan mahar miliaran untuk calon istrinya. Namun, faktanya tidak demikian.
4. Andi Darfan begitu bahagia menikahi perempuan 55 tahun
YANG PENTING BAHAGIA. Andi Darfan (kiri) bersama sang istri, Andi Rosmiati Untung. Darfan lebih muda dan terpaut 31 tahun dari usia Rosmiati.
Andi Darfan seolah tak peduli soal selisih umur dan perbincangan orang. Pria 24 tahun itu mantap menyebut nama Andi Rosmiati Untung pada prosesi ijab kabul Minggu, 7 Mei di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Kini dia resmi menjadi suami dari perempuan 55 tahun tersebut.
Suasana bahagia itu masih tersisa di kediaman Rosmiati, Jalan Maluku Nomor 1, Sengkang, Wajo, Selasa pagi (9/5). Tanda-tanda adanya pernikahan masih hangat. Misalnya, walasuji di depan pagar rumah yang belum dibongkar.
Meski ada perbedaan umur yang terbilang jauh, 31 tahun, wajah keduanya sangat ceria. Saat ditemui, keduanya selalu duduk berdampingan, layaknya pengantin baru lainnya.
Tangan kiri Darfan sesekali memegang tangan kanan istrinya. Sesekali mata Darfan pun melirik manis. Ah, mesranya. Sayang, mereka menolak dipotret. Darfan dan Rosmiati juga irit bicara. Justru keluarga mereka yang lebih banyak bercerita.
Rosmiati, Darfan, maupun keluarganya enggan menceritakan awal pertemuan pasangan tersebut. Syukurlah, penyuluh agama Islam Kecamatan Tempe Rabiah Lamming yang memberikan penyuluhan atau kursus calon pengantin (suscatin) punya cukup data.
Rabiah menyatakan, selain karena didasari saling suka, pernikahan keduanya juga didasari karena hubungan kekerabatan. Darfan yang merupakan warga Desa Rumpia, Kecamatan Majauleng, adalah keluarga dekat Rosmiati.
"Saat saya berikan penyuluhan kepada keduanya, Darfan bekerja sebagai makelar motor dan mobil, sedangkan Rosmiati memiliki toko pakaian jadi di Sengkang," ujar Rabiah saat ditemui di KUA Kecamatan Tempe.
Selain itu, Darfan mengaku menyerahkan Rp 50 juta sebagai uang panaik dan 12 gram emas untuk sompakati (mahar) guna meminang Rosmiati sebagai istrinya. (mas/jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar