RAKYATKU.COM, SIDRAP - Sembilan tahun silam, kala Rusdi Masse (RMS) baru sepekan menjabat sebagai bupati di Sidrap periode pertama, ia mengunjungi sebuah gubuk tua reot milik seorang wanita uzur yang hidup sebatangkara di bantaran sungai di Kelurahan Amparita, Sidrap.
Untuk sampai ke gubuk ini, RMS berjalan kaki menelusuri jalan becek untuk menemui langsung nenek bernama Puang Immong tersebut. Diantar beberapa orang kepala dinas, RMS menemui Puang Immong.
Saat itu, tanpa basa-basi, Rusdi merogoh kocek di kantongnya. Diserahkannya rezekinya, tidak tahu jelas, berapa jumlahnya. "Sudah sembilan tahun berlalu kejadiannya, namun kenangan itu masih terus membekas di hati saya. Sayang, nenek saya, Puang Immong itu telah tiada," tutur Yusuf, cucu Puang Immong, Rabu (10/5/2017).
Kata Yusuf, ada banyak kenangan manis antara neneknya dengan Rusdi Masse. Rusdi sempat dikira lurah. "Entahlah, mungkin Nenek saya tidak percaya jika seorang bupati mau datang menemuinya di gubuk. Makanya, Nenek mengira Pak Bupati adalah Pak Lurah," tutur Yusuf.
Sebelum akhirnya meninggal dunia, Yusuf menyampaikan jika Puang Immong sempat berkata ke Rusdi, jika suatu saat dirinya akan menjadi seorang pejabat yang lebih tinggi.
"Waktu itu nenek bilang kalau Pak Rusdi Masse itu suatu saat akan menjadi seorang gubernur. Hal itu juga dikatakan Nenek hampir ke semua tetangganya yang datang menengok Nenek, usai dikunjungi Pak Rusdi Masse," aku Yusuf.
Lebih jauh, cucu Puang Immong itu mengatakan, Rusdi Masse memang memiliki kepekaan sosial yang sangat tinggi. "Jadi bukan baru sekarang Rusdi Masse suka membantu warganya yang miskin, tapi itu sejak dulu," kata Yusuf, menutup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar