TOPENG kematian merupakan salah satu cara populer yang dilakukan di Eropa untuk mengenang orang yang meninggal dunia sebelum terciptanya teknik fotografi. Topeng tersebut biasanya dibuat dari bahan dasar lilin atau gips yang dicarikan dan langsung dituang ke wajah jenazah sehingga terbentuk ukiran bentuk persis wajahnya.
Topeng-topeng tersebut acap kali digunakan untuk upacara pemakaman dan juga dipamerkan di universitas, museum hingga perpustakaan. Pasca pecahnya perang sipil di Prancis, khususnya di era kepemimpinan Napoleon Bonaparte, negara tersebut memiliki tradisi untuk membuat topeng kematian untuk jenazah kaum elit.
BERITA REKOMENDASI
Namun akibat kekalahannya di Pertempuran Waterloo, Napoleon diasingkan di pulau Santa Helena. Di pulau tersebut, Napoleon pun mengembuskan napas terakhirnya pada 5 Mei 1821 di usia 51 tahun.
Sebagaimana dikutip dari The Vintage News, Senin (15/5/2017) karena sesuai tradisi, maka topeng kematian untuk Napoleon pun dibuat. Namun bukan hanya ada satu topeng kematian tapi ada sejumlah topeng sehingga memicu berbagai misteri yang masih membayangi pembuatan topeng-topeng tersebut.
Terdapat beberapa teori terkait pembuatan topeng kematian Napoleon. Teori pertama dan yang paling sering digunakan adalah topeng kematian tersebut dibuat oleh dokter pribadi Napoleon, Francois Carlo Antommarchi. Antommarchi membuat cetakan pertama yang kemudian dilanjutkan dengan dibuatnya ukiran dari tembaga.
Namun ada teori kedua yang menyatakan bahwa topeng kematian Napoleon dibuat oleh seorang ahli bedang dari Inggris, Francis Burton, yang turut hadir di proses autopsi sang kaisar Prancis. Burton pun membuat cetakan wajah Napolon yang kemudian ia bawa ke Prancis untuk dibuat sejumlah tiruannya.
Teori terakhir adalah topeng kematian itu berasal dari pembantu Napoleon, Madam Bertrand yang mencuri cetakan dari Francis Burton dan hanya meninggalkan cetakan kuping dan bagian belakang kepala sang Kaisar Prancis untuk Burton.
Setahun kemudian, Bertrand menyerahkan cetakan itu ke Antommarchi. Mendengar cetakannya dicuri oleh Bertrand, Burton disebut sempat menuntut agar menjadi orang yang berhak memiliki topeng kematian tersebut namun tuntutannya itu ditolak.
Antommarchi kemudian memberikan salinan topeng tersebut kepada Duta Besar Inggris di Florence , Lord Burghersh. Burgesh pun menyerahkan salinan topeng kematian itu ke pengukir ternama, Antonio Canova yang ditugaskan untuk membuat patung berdasarkan topeng Napoleon tersebut.
Sayangnya, Conova tidak berhasil menyelesaikannya akibat ajal yang menjemput sang seniman. Akhirnya topeng tersebut tetap berada di tangan Lord Burgesh. Hingga saat ini topeng yang berasal dari Antommarchi dilaporkan berada di Musee de l'Armee di Kota Paris. Sedangkan topeng yang dicuri oleh Bertrand saat ini berada di Musee de Malmaison di Komunal Rueil-Malmaison.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar