Laporan Wartawan Tribun Jabar, Fasko Dehotman
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Kuah kental yang terbuat dari ebi dan udang, menemani sajian mi bercampur kangkung dalam sebuah mangkuk yang terasa nikmat dan hangat.
Ditambah suhu Kota Bandung yang dingin, sajian lomie bisa jadi penghangat bagi tubuh Anda.
Adalah Lomie Imam Bonjol, yang tidak hanya sebagai pionir lomie halal di Indonesia, namun sajian lomie yang legendaris ini juga memiliki cerita.
Kisah berawal dari Haji Ngatimin, seorang pria asal Yogyakarta yang memutuskan hijrah ke Bandung untuk bekerja di sebuah restoran mi.
Kala itu, sekitar tahun 1970-an, masih belum ada hidangan lomie yang halal.
Maka, dengan inisiatif untuk membuat lomie halal, Ngatimin pun membuat lomie dengan menggunakan daging ayam.
Putra dari H Ngatimin, Andi Tri Waluya, bercerita awalnya sang Ayah mulai berjualan lomie halal pada 1970-an.

Kawasan Jalan Jenderal Sudirman menjadi saksi pertama lomie buatan Ngatimin dijual untuk umum.
Kala itu, Presiden Soeharto masih berkuasa. "Di sana kan banyak klub-klub," ujar Andi ketika ditemui Tribun Jabar, pada Rabu (26/7/2017).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar