Jumat, 18 Agustus 2017

Kisah Bung Karno di Bengkulu saat Cari Suami untuk 300 Gadis

Liputan6.com, Jakarta - Diasingkan dan dijauhkan dari rakyatnya menjadi bagian dari perjuangan berat Presiden pertama RI Sukarno. Dari daerah ke daerah, dari penjara ke penjara telah dilalui oleh Bung Karno sebelum dan sesudah kemerdekaan Indonesia.

Bengkulu menjadi salah satu tempat pengasingan Bung Karno setelah berpindah dari Ende, Nusa Tenggara Timur. Setelah lima tahun diasingkan di Ende, Belanda memindahkan Bung Karno ke Bengkulu. Belanda khawatir wabah malaria mengancam nyawa Bung Karno.  

Tekanan untuk memindahkan Bung Karno dari Ende disuarakan para tokoh di Batavia, salah satunya Mohammad Husni Thamrin. Thamrin yang saat itu anggota Volksraad (Dewan Rakyat) di Hindia Belanda meminta pemerintah Belanda segera memindahkan Bung Karno dari Ende.

"Kami meminta tuan bertanggung jawab terhadap kesehatan Bung Karno. Sukarno sakit parah, bila Sukarno meninggal,  Indonesia dan dunia akan menunding Tuan sebagai orang yang bertanggung jawab atas pembunuhan ini," ucap Thamrin kepada pimpinan Volksraad.

Belanda pun akhirnya memindahkan Bung Karno. Dipilihlah Bengkulu sebagai tempat pengasingan selanjutnya.

Ruang kerja ini merupakan salah satu ruangan favorit Bung Karno untuk melakukan aktifitas selama diasingkan di Bengkulu tahun 1938 hingga 1942 (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Setiba di Bengkulu, Bung Karno menggambarkan kota tersebut saat itu sebagai kota yang masyarakatnya masih feodal, tapi mempunyai suasana alam yang cukup indah.

"Masih sangat kolot, orang-orang perempuan menutup rapat-rapat tubuhnya. Mereka jarang menemani sang suami.," ucap Bung Karno, dikutip dari Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia karya CindyAdams.

Bung Karno mengaku ingin mengubah pola pikir masyarakat yang disebutnya sangat kolot. Karena itu, dia banyak menyampaikan gagasan dan pemikiran baru di hadapan masyarakat. Sebagian masyarakat menerima, tapi ada saja yang menolak. Bung Karno bersedih karena adanya penolakan itu. 

"Ini sangat menyedihkan bagiku, terutama karena aku benar-benar membutuhkan perkawanan," kata Bung Karno.

Sebagian masyarakat yang dapat menerima perubahan, banyak yang menjadikan Bung karno sebagai tempat bertanya. Pertanyaan yang diterima mulai dari urusan rumah tangga, soal agama, hingga minta mencarikan suami bagi gadis yang belum menikah. 

Untuk persoalan yang terakhir, Bung Karno punya cerita tersendiri, ayah dari Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri itu mengaku punya daftar ratusan anak gadis yang ayahnya minta dicarikan suami kepadanya.

"Aku mempunyai satu daftar terdiri dari 300 gadis seperti itu. Kukira aku adalah satu-satunya kepala negara yang juga mengatur urusan perkawinan," kata Bung Karno.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search