Senin, 06 November 2017

Banjir Porak-porandakan Penang, Begini Kisah Dramatis Korban saat Selamatkan Diri

GEORGE TOWN – Banjir bandang yang menerjang wilayah Penang telah mengakibatkan beberapa rumah roboh. Salah satu rumah yang roboh adalah milik Raymond Chuang yang terletak di Jalan Balik Pulau.

Sebagaimana diwartakan Asia One, Senin (6/11/2017), rumah pria itu ambruk saat orangtuanya masih berada di dalam. Chuang bersama saudaranya pun langsung masuk ke rumah untuk menyelamatkan ayahnya yang berusia 90 tahun dan ibunya yang berusia 80 tahun.

BERITA TERKAIT +

Pria berusia 59 tahun itu mengaku kesulitan saat menyelamatkan orangtuanya. Selain karena badai tengah menerjang, keadaan di tempat tersebut juga gelap gulita akibat diputusnya pasokan listrik.

"Kami meraba-raba dalam kegelapan dan mencoba bergerak tanpa menyebabkan rumah semakin runtuh," ujar pria pensiunan itu.

"Kami panik. Saya bahkan tidak menyadari bahwa kaki saya terluka hingga berhasil membawa keluar orangtua saya dan melihat darah di lantai," lanjut Chuang.

BACA JUGA: Banjir Bandang Penang Sebabkan 5 Orang Tewas, Malaysia Kerahkan Militer untuk Evakuasi Warga

Saat rumahnya ambruk, Chuang memang sedang berada di luar. Ia dan saudaranya memeriksa keadaan sekitar karena selain banjir, tanah longsor juga menghantam rumah mereka. Peristiwa itu terjadi sekira pukul 01.00.

"Kami sedang membersihkan puing-puing dan lumpur saat rumah kami ambruk. Rumah kami yang sudah berusia 60 tahun tidak mampu menahan tekanan. Beruntung, orangtua saya berada tidak jauh dari pintu. Butuh waktu sekira setengah jam untuk mengeluarkannya," tuturnya.

Tak hanya Chuang yang terluka dan harus menerima 16 jahitan akibat insiden tersebut. Sang kakak juga mendapat goresan di bagian kakinya. Begitu pula dengan istri kakaknya yang bahkan menerima tujuh jahitan.

"Ini pertama kalinya tanah longsor terjadi begitu dekat dengan rumah kami. Selama 50 tahun tinggal di sini, tanah longsor hanya terjadi satu kali, yakni dua tahun yang lalu," katanya.

Namun, Chuang dan keluarganya tetap bersyukur karena bencana ini tak membuat nyawa keluarganya terenggut. Saat ini, ia bersama keluarganya pun mengungsi di rumah kerabat.

Banjir bandang memang telah merendam permukiman di Penang. Di beberapa tempat, ketinggian air mencapai atap rumah penduduk. Akibatnya, aktivitas warga pun lumpuh total.

Banjir bahkan juga terjadi di daerah-daerah yang sebelumnya tidak pernah terendam dalam 30 tahun terakhir, di antaranya Lintang Sungai Ara dan Gurney Drive.

Di halaman Facebook-nya, Dewan Kota Pulau Penang (MBPP) mengatakan bahwa banjir semakin meluas pada Minggu 5 November 2017. Beberapa wilayah yang terendam banjir adalah Jalan Masjid Negri, Jalan Perak di depan flat Taman Abidin, Jalan Makloom, Jalan Free School, Jalan Terengganu, Jalan Sungai Stadion Pinang, Lilitan, Jalan Datuk Keramat, dan Jalan Transfer.

Kepala Menteri Penang, Lim Guan Eng, mengatakan bahwa situasi semakin parah saat permukaan air naik dan angin berembus kencang. Ketua Komite Lingkungan Penang, Phee Boon Poh, menghubungkan keadaan ini dengan Topan Damrey yang tengah melanda Vietnam. (DJI)

(rfa)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search