Shenzen, IDN Times - Sebuah kisah inspiratif datang dari pesepak bola asal Tiongkok bernama He Yiyi (21). Dalam sebuah video yang beredar di jejaring sosial Weibo, He terlihat sedang berlari melintasi lapangan dengan bantuan sepasang kruk, melakukan tembakan ke gawang, dan mencetak gol dalam sebuah pertandingan persahabatan di kota Shenzhen, Tiongkok.
"Pertandingan sepak bola amatir adalah untuk semua orang. Semua boleh bergabung. Mengapa orang lain melakukannya sedangkan saya tidak?," ujarnya penuh optimis
Menderita kanker tulang sejak usia 12 tahun.
Semula, He adalah pesepak bola muda berbakat, aksinya di lapangan hijau memukau pelatih-pelatih muda di negeri itu. Pada usia 12 tahun, seorang pencari bakat asal Perancis bahkan menawarinya untuk bergabung dan meniti karir sebagai pemain profesional di Eropa. Namun harapan He pupus setelah dirinya divonis menderita osteosarcoma, seperti dikutip dari shanghaiist.com
Osteosarcoma sendiri adalah sebuah penyakit kanker tulang yang banyak menyerang anak-anak dan remaja. Kepadanya, dokter mengatakan tidak ada pilihan selain melakukan amputasi untuk memutus perkembangan kanker di tubuhnya. He terpaksa harus meninggalkan dunia yang ia cintai dan menghabiskan waktu satu tahun keluar masuk rumah sakit untuk proses penyembuhan.
Baca juga: 5 Gadget Terbaik yang Bisa Mudahkan Hidup Kaum Difabel
Namun, ternyata He dapat bertahan. Berkat bantuan pelatihnya ia mulai kembali bermain bola. Dengan bantuan kruk, He selalu bersemangat menjalani latihan demi latihan.
Selalu berpikiran positif.
He menyadari bahwa bermain sepak bola normal dengan kondisinya yang demikian sangat penuh risiko. Seringkali lawan menjadikan sasaran target, menggoda, atau mengasarinya. "Mereka ingin saya keluar dalam menit-menit pertama dan berteriak 'Apa yang kamu lakukan disini?'" katanya seperti dikuti dari channelnewsasia.com.
He sendiri saat ini masih memiliki impian untuk bermain di kompetisi profesional dalam beberapa tahun mendatang. Ia berharap agar dirinya menemukan liga profesional yang mau menerimanya sebagai pemain. Walaupun dalam beberapa kesempatan dirinya selalu mendapat penolakan saat akan bergabung.
He sama sekali tak melihat keterbatasannya sebagai penghalang dirinya untuk maju. "Anda harus bersikap positif terhadap kehidupan, jangan hanya di rumah dan merengek," kata dia. "Hanya Anda yang bisa menyelamatkan diri sendiri, bukankah lebih baik memberi senyum kepada orang lain?"
Baca juga: Liponsos Kalijudan, Sanggar Seni bagi Kaum Difabel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar