JAKARTA – Jauh sebelum smartphone hadir menjadi 'virus' bagi manusia, komputer lebih dulu digunakan dan menjadi perangkat tercanggih. Kini perangkat tersebut pun dikembangkan semakin canggih meski kehadiran smartphone membuatnya sedikit teralihkan.
Perangkat komputer sendiri ditemukan oleh seorang ilmuwan dan matematikawan Inggris bernama Charles Babbage. Mesin matematisnya menjadi salah satu gagasan yang kemudian digunakan pada komputer modern, hingga pria ini dijuluki bapak komputer.
Tak hanya disebut sebagai penemu komputer, Babbage juga menjadi pelopor dalam pemahaman ilmiah tentang proses manufaktur.
Pria cerdas ini lahir pada 26 Desember 1791 di London, Inggris. Ayahnya Benjamin Jr merupakan seorang pedagang dan bankir. Ia juga merupakan keturunan pemerintaah saat itu, dimana kakeknya adalah walikota Totnes, Inggris.
Babbage saat kecil dikenal sebagai anak yang memiliki rasa ingin tahu tinggi. Ketika ia menerima mainan baru, ia akan bertanya kepada ibunya – Elizabeth terkait isi mainan itu. Babbage kemudian membongkarnya untuk mengetahui bagaimana cara kerja permainan tersebut.
Baca: OKEZONE STORY: Yuk! Kenali Dennis Hayes sang Penemu Modem Komputer
Saat muda, Babbage juga tertarik pada matematika hingga ia mempelajari sendiri aljabar. Babbage terlahir dari keluarga yang kaya raya, tak ayal ia menerima pendidikan dari tutor pribadinya.
Awal 1810, ia memasuki Trinity College di Cambridge University. Dia mendapati bahwa dirinya lebih mengerti matematika ketimbang pendidiknya. Hal ini membuatnya tak betah hingga akhirnya ia membantu mengorganisir Analytical Society, yang memiliki peran kunci dalam mengurangi hal yang tidak kritis dari Sir Issac Newton, di Cambridge dan Oxford University.
Pada 1814, Babbage menyelesaikan studinya dan di wisuda dari Cambridge University. Di tahun yang sama, ia juga menikahi perempuan bernama Georgiana Whitmore. Keduanya memiliki delapan anak namun hanya tiga yang bertahan hidup. Sang istri kemudian meninggal pada 1827.
Pada 1822, Babbage menghasilkan model mesin penghitung pertama yang menjadi tonggak penting dalam hidupnya. Dia menyebutnya Difference Engine, setelah teori matematika yang mendasari operasi mesin tersebut.
Baca juga: OKEZONE STORY: Yuk! Kenali Douglas Engelbart sang Penemu Mouse Komputer
Pemerintah tertarik pada perangkatnya dan membuat janji untuk mendanai penelitiannya. Hal ini mendorong Babbage untuk mulai membangun mesin lebih serius. Tapi Babbage meremehkan kesulitan yang akan dihadapi. Alhasil ia dan pengrajinnya harus merancang alat itu sendiri.
Penundaan yang ditimbulkan kendala tersebut membuat pemerintah khawatir sehingga dana bantuan ditarik kembali. Meski begitu, gagasan untuk mesin yang jauh lebih canggih masih ada dalam pikiran Baggage.
Disebut mesin analisis, Mesin ini bisa melakukan operasi matematika sesuai dengan rangkaian instruksi yang diberikan. Babbage meminta keputusan pemerintah tentang mesin mana yang akan digunakan. Setelah nasibnya tak jelas selama delapan tahun, amat disayangkan bahwa pemerintah memutuskan tidak menginginkan keduanya. Alhasil, mesin besutan Babbage itu hanya terwujud dalam rencana dan desain saja.
Karya lainnya yang dicapai Babage adalah membangun Royal Society yang kemudian menjadi Royal Astronomical Society – organisasi sains dan akademis independen Inggris, serta organisasi lainnya. Selama 10 tahun, Babbage merupakan profesor matematika yang memiliki gelar bergengsi dari Cambridge University.
Sayangnya matematikawan cerdas ini menutup usianya pada 18 Oktober 1871. Meski karyanya tak tak berujung, ia mengantarkan manusia pada peradaban komputer modern yang berkontribusi pada berbagai bidang. (lnm).
(kem)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar