Minggu, 05 November 2017

Kisah Irma Hutabarat Sebagai Aktivis Lingkungan, Perjuangkan Kebersihan Sungai Citarum

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Tiga tahun sudah Irma Hutabarat memperjuangkan mimpinya agar Sungai Citarum di Jawa Barat bisa menjadi sungai yang bersih.

Selama tiga tahun itu, Irma melakukan berbagai macam bentuk perjuangan, seperti menulis gagasannya di berbagai media, menjadi pembicara di berbagai tempat, dan menggagas Gerakan Citarum Care.

Gerakan Citarum Care baru saja melakukan penanaman ribuan vetiver di Situ Cisanti, Kabupaten Bandung, yang merupakan hulu Sungai Citarum.

"Kalau menghentikan pabrik saya nggak punya kuasa. Menghukum orang yang nyampah atau bangun rumah di pinggir sungai bukan kuasa saya. Problem di Sungai Citarum, sungai terkotor di dunia, sudah kompleks, harus secara holistik dan komprehensif dikerjakan," ujar Irma Hutabarat kepada Tribun Jabar, Sabtu (4/11/2017), di sela-sela Gerakan Citarum Care menanam 3.000 vetiver di Situ Cisanti.

Perjuangan Irma Hutabarat mengupayakan Sungai Citarum agar menjadi bersih dimulai tiga tahun yang lalu saat ia membeli sebidang tanah di kawasan Kopo, Kabupaten Bandung.

Bermodalkan uang Rp 350 juta yang diambil dari dompet pribadinya, Irma Hutabarat menanam vetiver, tanaman yang memiliki manfaat untuk membersihkan sungai, di tanahnya itu.

"Jadi saya punya Bumi Pohaci di Kopo ada 42 tumbak tanah. Ini tempat bagus banget, tapi kotornya minta ampun. Artinya kan ada yang salah. Berkenalan lah dengan orang-orang di bantaran Sungai Citarum (di dekat situ). Ada petani Mang Aep yang miskin. Dia yang pertama kali saya ajarin menanam vetiver di tanah saya. Tanamnya mudah banget. Saya nggak pernah punya tujuan komersil," ujar Irma Hutabarat.

Berawal dari situ, Irma Hutabarat pun terus melakukan gerakan penanaman vetiver di beberapa tempat agar Sungai Citarum menjadi bersih.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar