Liputan6.com, Jakarta - Kesuksesan Amazon.com sebagai salah satu perusahaan e-commerce dunia memang tidak perlu diragukan lagi. Bahkan, pendiri Amazon.com Jeff Bezos kini sukses menyalip Bill Gates sebagai orang terkaya nomor satu di dunia dengan kekayaan lebih dari US$ 100 miliar atau sekitar Rp 1.354 triliun.
Meski begitu, dibalik kesuksesan Amazon.com terselip cerita menyedihkan akan kondisi para pekerjanya. Liputan investigasi yang dilakukan oleh media inggris mirror.co.uk, mengungkap kondisi kerja miris yang harus dialami pegawai Amazon yang bekerja di gudang tempat penyimpanan barang.
Seperti dilansir dari thesun.co.uk, Rabu (29/11/2017), pegawai di gedung diharuskan memproses 300 paket per jam setiap harinya. Mereka juga hanya memiliki waktu sembilan menit untuk mengecek tiap paket. Tak jarang, pegawai di sana sering dilanda kelelahan dan terkena serangan panik demi bisa memenuhi permintaan.
Laporan itu bahkan menyebut, seorang pegawai harus dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans karena kelelahan bekerja. Pegawai lain malah lebih memilih tidur sambil berdiri karena tidak kuat menahan beban pekerjaan yang begitu berat. Demi menyelesaikan pesanan paket, pegawai di gudang harus berjalan bolak balik memindahkan barang setidaknya 10 mil sehari.
Walau begitu, saat dikonfirmasi mengenai kondisi pegawainya perusahaan ini tetap menekankan telah memberikan lingkungan kerja yang aman dan positif. Berbeda halnya dengan yang dialami pekerja, mereka mengaku sering mengajukan komplain ke pihak perusahaan.
"Kenapa kami tidak diizinkan untuk duduk ketika sedang tidak banyak pesanan? Kami ini manusia, bukan budak ataupun binatang," tulisnya dalam protes.
Pegawai lain juga menyayangkan modernisasi yang dijanjikan Amazon. "Saya pikir gudang Amazon akan penuh dengan robot dan automatisasi, tapi disini mata saya benar-benar terbuka," ungkapnya.
Tak hanya itu, kondisi toilet yang kotor serta waktu istirahat yang sebentar jadi kebijakan yang sangat ditentang oleh pegawai. Menurut laporan Mirror, tiap pegawai harus bekerja dari pukul 7.30 pagi hingga 6 sore dengan waktu istriahat sebanyak dua setengah jam.
Gudang Amazon dilaporkan mengirim 1,2 juta barang per tahun. Momen Black Friday jadi waktu tersibuk dari perusahaan e-commerce ini.
Tahun lalu setidaknya ada lebih dari 1000 pegawai yang bekerja untuk memilih dan mengepak produk untuk dikirim saat Black Friday.
Sementara pada 2015, Amazon menjual 7,4 juta barang pada momen Black Friday. Tahun ini, Amazon harus merekrut 20 ribu pegawai ekstra dan 3.500 pegawai permanen untuk mengejar jumlah pesanan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar