:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1737061/original/074387900_1507782933-asdfghjuiouytrd.jpg)
Liputan6.com, Jakarta Pelatihan yang diberikan PerpuSeru dari Coca-Cola Foundation Indonesia dengan dukungan Bill & Melinda Gates Foundation berdampak besar pada kehidupan Ni Wayan Srimentik, warga Tianyar Barat, Karang Asem, Bali. Pelatihan wirausaha yang diberikan PerpuSeru membuatnya tak lagi jadi pengemis, tapi berdagang dupa herbal.
Sebelum mengikuti pelatihan wirausaha dari PerpuSeru, Sri, begitu dia disapa, hidup di jalanan Denpasar, Bali sebagai pengemis. Saat itu, dia diajak temannya bekerja di Denpasar agar bisa dapat uang.
"Saya langsung ikut, yang penting bisa dapat uang, bisa makan. Mau kerja apa lagi, kalau saya jadi buruh batu lagi enggak bisa, karena tulang belakang saya patah," kata Sri.
Sejak 2002 sampai 2014, ibu empat anak ini mengemis uang dari orang yang berbelas kasih. "Mau kerja apa lagi, saya dulu enggak tahu mau kerja apa. Saya juga enggak tahu kalau ngemis itu dilarang," tuturnya.
Mungkin orang mengira dia betah menjadi pengemis. Sejujurnya dalam hati dia ingin seperti orang lain yang bisa mendapatkan uang secara halal.
Hingga di suatu hari di 2014, dirinya ditangkap Satpol PP. "Mereka bilang, 'berhentilah jadi pengemis, harga diri kamu enggak ada'," kenang Sri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar