Liputan6.com, Riau - Senin pagi, (27/11/2017) di pinggir sebuah sungai, ratusan murid SD dan pelajar SMP di Kampung Rempak, Kecamatan Siak, Kabupaten Siak, Riau, sudah berbaris untuk antre menyeberangi sungai. Meski ketakutan karena gelombang akibat lewatnya kapal besar, mereka tetap nekat naik perahu papan agar sampai sekolah untuk menimba ilmu.
Pemerintah setempat sudah menyiapkan jalan dan jembatan untuk peserta didik di SDN 1 dan SMPN 1. Hanya saja, waktu yang ditempuh lebih lama sehingga karena takut telat ke sekolah membuat mereka memilih jalur sungai yang berbahaya.
Di balik kenekatan para pelakar ini, ada sosok Bintara Polri yang selalu menemaninya. Namanya adalah Novriyanto, berpangkat Brigadir Polri yang selalu setia memasukkan satu persatu pelajar ke sampan hingga sampai ke seberang. Begitulah seterusnya hingga para pelajar ini tak ada lagi di antrean sampan setiap harinya.
Menurut pria asal Pekanbaru tersebut, sampan itu dijalankan seorang warga berkat patungan wali murid. Setiap bulannya, meski tak dipatok jumlah iuran yang harus dibayar, ada saja orangtua murid mengeluarkan uang untuk kelancaran transportasi anaknya.
"Namanya juga sagu hati, iuran. Ada yang ngasih Rp 100 ribu dan Rp 150 ribu untuk yang membawa sampan," kata Novrianto kepada wartawan, Senin (27/11/2017) siang.
Dia menjelaskan, perjalanan anak di tengah sungai memang membahayakan. Sampan kecil selalu terkena ombak dari kapal besar. Para murid harus berpegangan kuat dan Novriyanto memberi arahan supaya mereka tidak takut.
Apalagi, tambah Bhabinkamtibmas di Polsek Siak ini, sungai tersebut merupakan yang terdalam di Indonesia dan punya arus cukup kuat. Dan berkat kegigihan pengemudi sampan dengan dampingan Novriyanto, murid berhasil menyeberangi sungai setelah perjalanan sekitar 10 menit.
"Namanya juga Sungai Siak, yang terdalam. Namun kalau lewat darat bisa memakan waktu lebih lama dan jarang pula lewat transportasi darat," sebut Novriyanto.
Usai menimba ilmu di sekolahnya masing-masing, Novriyanto kembali berjaga di pinggir sungai. Dia kembali membantu anak-anak menyeberang hingga sampai ke rumah mereka, meski tidak ada perintah langsung dari atasannya.
"Kan sekalian saya juga ngajar di salah satu sekolah, usai apel pagi saya menemani anak-anak nyeberang dan ngajar," Novriyanto menandaskan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar