
Laporan Reporter Tribun Jogja, Hanif Suryo
TRIBUNJOGJA.COM - Perjuangan mantan pemain Persiba Bantul dan Timnas Indonesia, Nopendi, untuk berkarir di sepakbola ternyata tidaklah mudah.
Berasal dari keluarga sederhana, Nopendi mengatakan untuk membeli sebuah sepatu bola saja dirinya tidak mampu saat itu.
Namun berkat pelatihnya di SSB Guntur, Pak Wal, ia dapat bermain bola menggunakan sepatu sepakbola.
"Pak Wal itu ya pelatih, orangtua juga bagi saya," ungkap pemain yang membawa Persiba juara tahun 2011 ini.
Pak Wal sering memberikan sepatu kepada Nopendi saat masih di SSB dulu, namun karena hanya diberi, ukuran sepatu terkadang tak sesuai dengan ukuran kakinya.
"Sepatu ukurannya kecil ya dipaksakan masuk, kadang kebesaran juga. Tapi sangat enjoy saat itu," ujar Nopendi.
Nopendi menceritakan, keterbatasan saat itu justru membuatnya semakin bersemangat untuk menekuni sepakbola.
Sehabis pulang sekolah, ia menyempatkan untuk menjahit sepatu bolanya yang sudah jebol, dan dengan telaten ia mengelem sepatunya agar bisa digunakan sore harinya.
"Karena semua tidak serba tersedia, ya yang ada dimaksimalkan. Justru seninya disitu, hal yang sangat saya kenang hingga sekarang," ujar Nopendi.
Menariknya lagi, ketika dapat menembus tim Persiba Bantul kedua orangtuanya tak pernah menonton anaknya bertanding secara langsung.
"Saya jarang ngobrol sama orangtua, kayanya belum pernah nonton langsung juga. Tapi setiap saya bermain, saya tak pernah lupa untuk minta doa," ujar pemain yang bermain di sisi kanan pertahanan ini.
Nopendi menceritakan, ia tak ingin kedua orangtuanya justru kepikiran saat menonton dirinya bertanding.
Menurut Nopendi, ketelatenan dan kegigihannya sewaktu merintis karir sepakbola menjadi kenangan yang indah baginya hingga kini. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar