Sabtu, 04 November 2017

OKEZONE WEEK-END: Kisah Hantu Nenek Loyeh dan Gunung Siluman di Pangandaran

BAGI sebagian besar orang, mendengar nama Nenek Gayung bukanlah suatu yang asing ditelinga. Nenek Gayung diceritakan dalam sebuah film misteri berupa sesosok nenek misterius yang selalu membawa gayung dan tikar pandan. Kedua benda tersebut dibawanya untuk memandikan korbannya

Namun pernahkah Anda mendengar nama Nenek Loyeh? Sosok tersebut tidak asing didengar oleh masyarakat Desa Kondangjajar, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

BERITA TERKAIT +

Kisah hantu Nenek Loyeh ada dalam Babad Cijulang. Tak cuma itu, ahli supranatural setempat bahkan telah membuktikan 'keberadaan' hantu Nenek Loyeh itu.

Kepala Dusun Binangun Dani mengatakan, di Desa Kondangjajar terdapat sejumlah cerita misteri tentang hantu nenek-nenek, di antaranya hantu Nenek Loyeh, hantu Nenek Marawe, dan hantu Nenek Raneum. "Masing-masing hantu itu memiliki daerah kekuasaan tersendiri dan jalur aktivitas rutin," kata Dani seperti dikutip dari Sindonews.

Selain jalur aktivitas masing-masing hantu itu, kata dia ada jalur utama bernama Gang Siluman. Jalur tersebut merupakan jalan utama untuk menuju ke daerah Gunung Amparan. Daerah Gunung Amparan, tepatnya di Bandar Udara Nusawiru konon merupakan tempat para hantu melakukan pertemuan.

Masyarakat yang secara turun temurun mendengar cerita tentang aktivitas para hantu itu pun mempunyai cara untuk menghindari 'gangguan' para hantu itu. Mereka membangun rumahnya dengan cara memberi jeda antara bangunan tembok yang satu dengan bangunan tembok lainnya.

"Salah satu contoh rumah warga di Gang Siluman, mereka membangun rumah dengan cara memberi jeda bangunan. Karena, kalau tidak diberi jeda akan terjadi kejadian di luar dugaan, seperti sakit hingga meninggal dunia secara tidak wajar,"tandasnya.

Warga sekitarnya, Umar, menambahkan, pada tahun 1980 ada salah satu warga yang membangun rumah yang menghalangi jalur aktivitas hantu Nenek Loyeh. Setelah bangunan selesai, setiap malam selalu terdengar suara tangisan nenek-nenek yang diyakini sebagai Nenek Loyeh.

"Akhirnya bangunan tersebut diberi jeda sebagai jalan jalur hantu tersebut dan akhirnya tidak lagi terulang kejadian suara tangisan nenek-nenek seperti yang sering dialami sebelumnya," tutupnya.

(fmi)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar