:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1889123/original/084454400_1518372178-Pohon_Setinggi_50_Meter_ini_diyakini_berusia_250_tahun_dan_menjadi_induk_dari_pohon_Durian_Sinapeul_1.jpg)
Liputan6.com, Cirebon - Durian merupakan salah satu jenis buah yang banyak dicari belakangan ini. Tidak sedikit masyarakat menemukan penjual durian di sepanjang jalan, termasuk Pantura Cirebon.
Berbagai jenis dan ciri khas durian banyak ditemukan di sejumlah kawasan Pantura Jawa Barat, termasuk Durian Sinapeul khas Kabupaten Majalengka.
Durian Sinapeul tersebut belakangan tengah naik daun setelah ramai menjadi perbincangan warganet. Apalagi daerah Sinapeul pernah mencuat setelah gelaran acara bertajuk pesta durian.
Nama Durian Sinapeul tidak lepas dari asal muasal buah tersebut tumbuh yaitu Desa Ujungberung Blok Sinapeul, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka.
Namun demikian, eksistensi Durian Sinapeul Majalengka tidak terbilang masih baru. Selama bertahun-tahun, warga Blok Sinapeul sudah akrab dengan durian.
Bahkan, dari pantauan Liputan6.com di lokasi, hampir setiap halaman rumah di sini ditanami pohon durian. Dari ratusan pohon durian yang ada di halaman warga, satu diantaranya diklaim berusia 250 tahun atau 2,5 abad.
Pohon tersebut tampak paling besar tumbuh di halaman depan rumah salah seorang warga Heri Saptanto (52) dan Titin Susilawati (48). Warga Blok Sinapeul ini merupakan keturunan generasi keempat salah satu pionir Durian Sinapeul.
"Itu pohon induk tunggal Durian Perwira nama asli dari Durian Sinapeul yang cuma ada satu se-Jawa Barat dan sudah tercatat di kementerian pertanian," kata Heri, Minggu (11/2/2019).
Menurut Heri, pohon induk tersebut telah dimanfaatkan oleh banyak warga se-Kecamatan Sindangwangi. Pemanfaatan pohon induk tersebut untuk pembibitan tanaman durian di Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka.
Dia menjelaskan, penamaan pohon Durian Perwira karena salah satu penikmatnya adalah seorang perwira TNI. Perwira tersebut, sebut Heri, bernama Kuntoro dan kini menetap di Cirebon.
Kuntoro, kata Heri, termasuk penikmat Durian Sinapeul yang rutin berkunjung pada 1990-an.
"Sudah disertifikasi Kementerian Pertanian pada 1992," sebut Heri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar