Bangkalan, IDN Times - Sebelum dieksekusi mati di Arab Saudi, Zaini Misrin ternyata sudah mengajukan Peninjauan Kembali hingga tiga kali. Hal itu dikatakan oleh anak sulung Zaini, Saiful Toriq (25). Sayang, pembelaan Zaini tak digubris oleh kerajaan Arab Saudi. Ia malah dieksekusi pada Ahad (18/3) lalu.
1. PK pertama diajukan pada tahun 2013
Toriq mengatakan bahwa PK pertama sang ayah diajukan pada 2013 lalu. Saat itu proses itu, ia berkesempatan mendampingi sang ayah. Sayangnya PK pertama ini ditolak oleh pengadilan Jeddah Arab Saudi. "Iya waktu itu yang pertama ditolak, lalu ada keputusan pada tahun 2016 harus dieksekusi mati," jelasnya.
2. PK kedua ditolak, keluarga minta bantuan pemerintah
Tak menyerah pada PK pertama, Toriq beserta keluarga pun mengajukan PK kedua pada tahun 2015. Tapi lagi-lagi ditolak. Keluarga Zaini pun menempuh jalur lain dengan meminta bantuan ke Presiden Jokowi. Alhasil setelah dua kali disurati, pengadilan Jeddah Arab Saudi menunda eksekusi Zaini.
"Itu saya dan keluarga bersyukur dengan penundaan eksekusi mati di tahun 2016. Saya pun mulai bergerak lagi untuk bisa memperjuangkan agar Abah bisa bebas dan pulang ke Indonesia," jelasnya.
3. PK ketiga sempat diterima
Setelah penundaan, Toriq merasa mendapat angin segar. Ia pun mengajukan kembali PK di tahun 2017. Nah, ketika pengajuan ini Toriq mendapatkan informasi bahwa PK-nya tidak lagi ditolak oleh pengadilan Jeddah Arab Saudi. "Itu dapat kabar diterima, saya, keluarga dan Abah sangat senang nantinya Abah bisa bebas," ucapnya.
4. Januari 2018 Toriq kembali bertemu Zaini mendapat pesan terakhir
Setelah mendapat kabar kalau PK ketiga sang ayah diterima, Toriq pun kembali terbang ke Arab Saudi. Di sana ia menemui Zaini untuk bertanya kapan bisa keluar penjara dan pulang ke rumah. "Pada saat itu, Abah pesan ke saya untuk terus jaga adik dan menyekolahkan adik. Abah juga senang saya sudah menikah dan mempunyai anak. Dia berjanji akan pulang," jelasnya.
Baca juga: Ironis! TKI Zaini Misrin Dieksekusi saat Proses Hukumnya Belum Selesai
5. Tiba-tiba ada kabar eksekusi pada Ahad malam
Lebih lanjut, meski tidak mengetahui kabar kepastian Zaini, Toriq pun masih berpikir positif karena janji sang ayah yang akan kembali pulang ke Madura. Ia pun senang karena Ibunya, Naimah (45) mendapat panggilan kerja kembali ke Arab Saudi pada Sabtu (17/3). Namun kesedihan mendadak menyelimuti keluarganya.
"Umi berangkat ke sana itu bukan untuk menyusul Abah tapi kerja. Ternyata Abah sudah dieksekusi mati pada Minggu (18/3) pagi. Keluarga baru tahu pas Isya', Ahad (18/3) malam," jelasnya.
Baca juga: Begini Cerita Keberangkatan Zaini Jadi TKI hingga Dieksekusi Mati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar