Jumat, 09 Maret 2018

Kisah Sukses Raeni Anak Tukang Becak, Jadi Dosen dan Siap Raih Doktor

Untuk pendidikan doktornya, Raeni kembali memilih University of Birmingham. Alasannya, agar tidak terlalu beradaptasi serta sudah mengenal budaya di Inggris.

"Yang pasti kan sudah kenal dengan kampusnya, termasuk komunikasi dengan pengajarnya. Kendala awal itu soal bahasa, nulis susah, culture, jadi tidak perlu lagi language support dari lembaga kampus," ucapnya.

Sebelum diterima, Raeni sudah melalui serangkaian tes dan wawancara dengan calon profesor dan program director S3 hingga akhirnya mendapatkan Unconditional Offer Letter.

"Awalnya saya dinominasikan dalam shortlist beasiswa dari kampus, namun untuk international student tidak meng-cover semua biaya. Jadi saya menyampaikan ke kampus bahwa saya tidak bisa menerima hanya partically funded," paparnya.

Raeni pun mengatakan sudah menyiapkan diri sehubungan dengan masa depan pendidikannya. Selain mental, dia juga mulai memperbanyak pengetahuan riset, literasi, dan jurnal.

"Saya juga mencoba membuka jaringan lagi, agar semua dimudahkan saat berada di Inggris nanti. Termasuk jika kangen keluarga," kata dia sembari tersenyum.

Untuk mengobati kangen, Raeni membekali ayahnya dengan gawai dan mengajarinya menggunakan WhatsApp agar bisa video call.

Rektor Unnes Fathur Rokhman mengaku bangga dengan prestasi yang dicapai Raeni. Dia menegaskan siap mendukung Raeni meraih gelar profesor di usia muda.

"Bonus demografi Indonesia harus dimanfaatkan untuk meraih prestasi. Raeni ini bagus karena dia ingin memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan," ungkap Fathur.

Reporter: Dian Ade Permana

Sumber: Merdeka.com

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar