Sudirman dan Nurjanah adalah orangtua AJ. Emosi warga yang tersulut akibat perbuatan anaknya, tak lagi menggubris permintaan maaf dan ampun orangtua AJ. Aksi penganiayaan itu semakin membabi buta, hingga remaja 13 tahun itu memar dan trauma.
"Saya udah minta maaf, kalau pun anak saya ikut mencuri, saya minta maaf. Saya takut, karena warga begitu banyak. Mereka memukul di depan rumah saya," kata Nurjanah.
Sementara itu, Sudirman ayah AJ tak menampik jika putra pertamanya memang dikenal nakal dan suka keluyuran tengah mala. Namun, aksi main hakim sendiri dengan cara dipukuli sampai ditelanjangi tidak dia benarkan
"Kalau anak saya nakal, anak saya maling, anak saya keluar malam, tidak saya bantah. Tapi cara penanganan warga terhadap anak, itu yang berlebihan," tegas Sudirman.
Meski aksi persekusi tersebut akhirnya bisa diredam oleh Ketua RW setempat, orangtua AJ kini trauma.
"Saya masih trauma Pak, orangtua mana yang kuat lihat anaknya disiksa begitu sampai memar-memar," pungkas Nurjanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar