JAKARTA - Lewat novel trilogi Crazy Rich Asians, Kevin menyajikan kisah satir tentang orang-orang superkaya di Asia, khususnya Singapura.
Novel serinya laris di pasaran, jadi bacaan orang Wall Street, dan kini tengah dibuatkan versi filmnya oleh Hollywood. Awalnya, pria berusia hampir 45 tahun ini menulis novel Crazy Rich Asians hanya sebagai hobi. Dia tidak pernah menyangka bahwa setelah dirilis, novel ini akan menjadi novel yang populer dan laris secara internasional.
Sejauh ini, Crazy Rich Asians yang dirilis pada 2013 telah dialihbahasakan ke dalam 12 bahasa di seluruh dunia. Adapun yang diinginkannya waktu itu hanyalah menulis tentang stereotip karakter Asia. Dia menuliskan kisah orang-orang superkaya di Asia. Mulai dari tempat-tempat mewah paling eksklusif yang menjadi hunian mereka, seperti penthouse mewah di Shanghai hingga berbagai pulau pribadi yang dimiliki.
Baca Juga: Fakta-Fakta Orang Terkaya Dunia, dari Warisan hingga Banyak Miliarder Baru
Kisah hidup kalangan jetset ini diceritakan mengalir begitu saja, termasuk berbagai polemik, faksi, hingga friksi di dalamnya. Oleh kritikus, novel ini pun digambarkan sebagai sebuah kisah epik nan satir, penuh olokolok, yang membawa cerita dari multigenerasi dan berpusat pada klan orang Singapura. Nah yang ditulis Kevin dianggap sebagai "pembuka mata" dunia luar, terutama orang Barat dan Eropa terhadap kehidupan di Asia.
Kevin mengatakan, dia mendapatkan informasi bahwa banyak orang di Wall Street sedang membaca buku-bukunya. Mereka seperti mengikuti "kursus kilat" dalam mempelajari lebih banyak tentang dunia orang China, Hong Kong, dan Singapura.
Baca Juga: 7 Rahasia Sukses Mark Zuckerberg Si Pendiri Facebook
Bahkan, bukunya juga digunakan sebagai referensi mengajar di Yale Business School. Sekuel bukunya, yaitu China Rich Girlfriend (2015) juga menjadi buku terlaris. Begitu juga buku ketiganya, Rich People Problems , yang dirilis tahun lalu memulai debutnya di daftar bestseller New York Times . Saat novel Crazy Rich Asians meledak secara internasional, Kevin mengaku langsung diundang oleh orang yang sangat kaya dan glamor, lengkap dengan pengawalan keamanan yang superketat.
"Saya telah melihat begitu banyak hal yang membuat ternganga. Beberapa dari mereka harus saya rahasiakan, tetapi saya dapat katakana bahwa saya pernah dibawa ke klub yang sangat eksklusif di Asia, yang hanya memiliki tujuh anggota," katanya, dikutip Executive Style.
Sebelumnya
1 / 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar