Liputan6.com, Cirebon - Runtuhnya bangunan bekas sarang walet menimpa Sanggar Hidayat Jati, Desa Gegesik Wetan, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, hingga menyebabkan tujuh orang meninggal menjadi duka yang mendalam di dunia seni budaya Cirebon.
Kondisi tersebut tidak hanya dirasakan para korban yang selamat dari reruntuhan. Suasana duka menyelimuti keluarga korban tragedi runtuhnya tembok bekas sarang walet itu.
Salah seorang keluarga korban, Sadilah (47) dan Aminah (43), harus rela mengikhlaskan anaknya, Muhammad Az-Zikri (13), yang juga menjadi salah satu korban peristiwa tersebut.
"Kami merasa kehilangan, tapi tidak bisa berbuat banyak karena anak kami sudah tidak ada," kata Aminah, Senin (16/4/2018).
Menurut dia, di usianya yang sangat belia, Az-Zikri menjadi panutan generasi penerus seni dalang di Gegesik. Bukan hanya oleh teman sebayanya, melainkan juga oleh orang dewasa warga setempat.
Kecintaannya terhadap kelestarian seni tradisional, khususnya pewayangan, sudah diakui oleh warga sekitar. Bahkan, para guru sekolahnya di SMPN 3 Gesik Kabupaten Cirebon selalu mengutus Zikri mewakili setiap perlombaan di bidang seni.
"Mohon doanya, anak saya husnul khotimah," pinta Aminah sambil mengusap air matanya.
Dari informasi yang didapat, Az-Zikri merupakan dalang cilik yang berbakat. Berbagai prestasi dan penghargaan atas pementasan seni tradisional pun kerap didapat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar