VIVA - Bintang Timnas U-22 Sadil Ramdani telah menjalani ujian pertama Ujian Nasional Berbasis Komputer atau UNBK, pada Senin, 9 April 2018 di SMA Negeri 7 Kota Malang. Di hari pertama UNBK 2018 SMA materi yang diujikan adalah Bahasa Indonesia.
Kepala Sekolah SMA Negeri 7 Kota Malang, Herlina Wahyuni mengatakan ada dispensasi izin sekolah khusus untuk Sadil Ramdani selama menempuh pendidikan selama 3 tahun. Karena pemuda berusia 19 tahun itu dianggap sebagai calon pesepakbola handal Indonesia.
"Untuk anak-anak yang memiliki kompetensi skill tinggi seperti Sadil kita harus menyadari. Apalagi dia kan tidak hanya di level klub tapi juga pemain Timnas Indonesia," kata Herlina.
Herlina mengatakan ada beberapa pelajaran yang harus dilewatkan pemain yang kini memperkuat Persela Lamongan itu. Namun, Sadil harus menggantinya dengan mengerjakan tugas. Meski beberapa kali izin, Sadil dianggap sebagai siswa yang disiplin dalam mengerjakan tugas.
"Sadil anaknya sangat disiplin baik dan santun. Untuk tugas yang kurang memenuhi harus dikerjakan di rumah nanti dikirim lewat email kita fleksibel sama siswa," ucap Herlina.
Herlina menyebut suatu hari Sadil pernah datang terburu-buru ke sekolah karena baru saja memperkuat Persela di pertandingan Liga musim lalu. Sadil datang ke sekolah dengan berbaju casual, sebab ia lupa membawa seragam sekolah. Hal unik itulah yang diingat oleh sang kepala sekolah kepada Sadil.
"Dia kan siswa regular sejak kelas 10 dia di SMA sini. Pernah dia meski tanding di luar kota langsung ke sini masih pakai baju biasa lupa tidak bawa seragam karena untuk mengejar mata pelajaran. Untuk nilai akademik juga bagus, dia menengah ke atas," papar Herlina.
Herlina berharap selepas Sadil lulus sekolah nanti tetap memikirkan masa depannya dengan terus melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Ia mendoakan sang murid untuk sukses meniti karir di dunia sepak bola, serta menjadi andalan Timnas Indonesia di masa mendatang.
Sadil Ramdani sendiri mengucapkan terimakasih kepada seluruh guru di SMA Negeri 7. Ia bersyukur guru yang berada di sekolah membantunya belajar dengan sabar meski dirinya sering izin meninggalkan mata pelajaran.
"Untuk sekolah saya ucapkan terima kasih kepada bapak dan ibu guru di SMA 7 karena telah membantu selama tidak hadir di sekolah. Adanya ada guru di sini saya dapat nilai meski pas-pasan guru-guru mengerti keadaan saya," kata Sadil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar