:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2125333/original/009487300_1524801119-000_14D2MV.jpg)
Kedua bocah yang bertugas memberi bunga itu dilaporkan berasal dari Daeseong-dong, sebuah desa yang berada di dalam wilayah Zona Demiliterisasi.
Daeseong-dong, bersama dengan sebuah desa lainnya di wilayah Korea Utara, dibentuk pasca Perjanjian Gencatan Senjata Korea pada 1953 silam.
Mengutip dari arsip Lonely Planet, desa Daeseong-dong berjarak kurang dari satu kilometer di selatan garis pebatasan di Panmunjeom.
Berdasarkan catatan terakhir yang dihimpun pada 2016, Lonely Planet menyebut Daeseong-dong dihuni oleh sekitar 200 orang. Mereka tinggal di rumah-rumah modern dengan koneksi internet berkecepatan tinggi.
Data tersebut juga menyebut bahwa rata-rata penghasilan tahunan sebelum pajak penduduk Daeseong-dong sebesar US$ 80.000, atau sekitar Rp 1,1 miliar.
Jumlah penghasilan tersebut berasal dari kegiatan pertanian, terutama di sektor produksi tanaman ginseng.
Penduduk di desa Daeseong-dong juga terkena aturan jam malam, yang berlaku mulai pukul 23.00 hingga pukul 5.00 keesokan paginya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar