Krisnawati, sang Executive Produser dan pencetus ide cerita Jelita Sejuba, tak kuasa menahan air mata saat bercerita tentang kejadian yang memberinya inspirasi untuk film ini. Pada tahun 2017, sahabatnya yang seorang TNI gugur saat latihan gabungan Angkatan Darat dan Angkatan Udara di Natuna, Riau.
Kecelakaan ini membuatnya merenung tentang kehidupan istri-istri aparat yang berisi kecemasan terhadap suami mereka, dan ia bertekad untuk membuka cerita perjuangan mereka kepada masyarakat luas lewat layar lebar. "Saya memikirkan bagaimana istri mereka yang memikirkan dua hal, pulang atau tidak ke rumah," isaknya dengan mata berkaca-kaca."[Film] ini adalah mimpi saya yang menjadi kenyataan."
Ray Nayoan, sang sutradara, mengungkapkan pengalamannya ketika menyutradarai film impian Krisnawati. "Sebenarnya sutradara tugasnya mewujudkan esensi yang abstrak ke visual. Buat saya film ini rasanya mudah, karena memang dari awal itu rasanya tulus. Ketulusan seseorang yang mencintai negeri ini. Ketika ide cerita terlontarkan muncul dengan sendirinya ditambah dengan riset. Kisah ini memang agak klise, tapi ini benar-benar terjadi," katanya di konferensi pers hari Selasa (3/4).
Selain itu, ia juga ingin menggunakan film ini untuk memperlihatkan keindahan Natuna yang menurutnya belum dikenal banyak orang.
Seluruh tim 'Jelita Sejuba' mengaku bahwa mereka jatuh cinta pada Natuna ketika pertama kali mengunjungi pulau itu untuk syuting. "Di Natuna, Riau, saya sampai sana makan Ikan Asap sudah klik banget, " tutur Ray.
Bagaimana dengan Aldi Maldini? Eks personel CJR yang berperan sebagain adik tokoh utama ini mengaku bahwa film Jelita Sejuba berbeda dari film-film yang ia sebelumnya pernah main. "Sebelumnya aku jadi Aldi Coboy Junior, sekarang jadi Farhan yang belum pernah diperanin. Sulit jadi anak bandel yah karena gua anak baik-baik kan," tukasnya sambil ketawa.
Saksikan Jelita Sejuba di bioskop seluruh Indonesia pada tanggal 5 April.
(doc/doc)
PhotoGallery
Tidak ada komentar:
Posting Komentar