:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2126891/original/094158100_1524907215-PESULAP_JUJUR_2-Muhamad_Ridlo.jpg)
Padahal jika dihitung, penghasilannya tak seberapa. Sehari menempuh perjalanan puluhan kilometer, rata-rata penghasilannya hanya Rp 50 ribu per hari.
Uang itu harus cukup untuk membiayai hidup dan pendidikan lima anaknya. Dengan sabar, pria berusia 43 tahun itu singgah dari kota ke kota.
Jumat, 27 April 2018, pagi buta, seperti biasa, Suharno mulai berkeliling mencari order sulap. Ia berangkat dari Banyumas menuju ke Purworejo. Saat melintas di Jalan Pejagoan, Kebumen, matanya terantuk pada dompet berwarna hitam.
Maka, ia pungut dompet yang ternyata berisi setumpuk uang. Bukannya ingin memiliki dompet itu, tetapi ia justru kasihan kepada pemilik dompet yang pasti kelimpungan.
Padahal, jika berniat jahat, Suharno bisa saja mengambil isi dompet itu untuk kepentingannya sendiri. Yang membuat miris, jika dibandingkan dengan penghasilan hariannya, nilai uang dalam dompet itu berpuluh kali lipat.
Namun, ia tak secuil pun berniat memiliki dompet itu. Oleh karena itu, pada keesokan harinya, Sabtu, 28 April 2018, ia melaporkan penemuan itu ke Polres Kebumen. Ia tak datang sendirian, seorang pesulap jalanan keliling lain asal Kebumen, Jhon Silombo, menemaninya.
"Saya butuh uang. Namun, itu bukan hak saya. Jadi tukang sulap penghasilan tidak seberapa, namun Alhamdulillah bisa nyukupin keluarga," ucap Suharno, dikutip dari keterangan tertulis Polres Kebumen, Sabtu, 28 April 2018.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar