Pada 2017 lalu, Apple mengirim surat ke Huseby, yang meminta ia berhenti menggunakan panel iPhone aftermarket, alias buatan pihak ketiga, di bisnis reparasinya. Selain itu, Apple pun meminta Huseby membayar uang ganti rugi pada Apple senilai USD 3.566.
Dalam surat tersebut juga ada perjanjian yang meminta Huseby untuk tak merakit, mengimpor, menjual, atau pun menggunakan semua produk yang melanggar hak cipta milik Apple.
"Hukum Properti Intelektual adalah area hukum yang khusus, dan mencari bantuan hukum sangat direkomendasikan. Namun, kami bisa menginformasikan pada anda bahwa langkah hukum lebih lanjut bisa dihindari dengan berdamai pada kasus ini," tulis Frank Jorgensen, pengacara firma hukum Njord, yang mewakili Apple.
Apple Kalah di Pengadilan
Namun Huseby memilih untuk tak berdamai dan melanjutkan kasus ini ke meja hijau. Kemudian Apple, yang diwakili oleh lima orang pengacara, kalah di pengadilan. Apple meminta naik banding, namun pengadilan belum memutuskan apakah mereka akan mengabulkan permintaan Apple tersebut.
Gugatan semacam ini mungkin akan dimenangkan Apple jika terjadi di Amerika Serikat. Apple yang bekerja sama dengan Department of Homeland Security sudah pernah menyita komponen palsu dan menggerebek tempat reparasi iPhone di Negeri Paman Sam tersebut.
"Dalam kasus ini, Apple secara tidak langsung sudah menunjukkan apa yang benar-benar mereka inginkan. Mereka mau memonopoli perbaikan sehingga bisa tetap mematok harga tinggi. Dan untuk itulah mereka tak mau menjual komponen ke pihak lain dan hanya mereka yang boleh memakainya," ujar Par Harald Gjerstad, pengacara Huseby, dalam pernyataannya.
Aksi Huseby yang menggunakan panel layar iPhone aftermarket itu terendus Apple setelah kiriman 63 panel layar iPhone 6 dan 6S pesanan Huseby tertangkap dan disita oleh pihak bea cukai Norwegia, yang kemudian juga melaporkan hal tersebut ke Apple.
Sebelumnya, Huseby memang memesan panel tersebut dari Hong Kong, yang merupakan komponen hasil kanibal dari perangkat iPhone yang sudah rusak, demikian dikutip detikINET dari Macrumors, Senin (16/4/2018).
Apple memang hanya menyediakan komponen untuk memperbaiki produknya untuk Apple Store dan 'Authorized Service Provider'. Sementara untuk menjadi tempat servis resmi itu, perusahaan harus membayarkan biaya tertentu ke Apple. Itu pun tak berarti semua perbaikan bisa dilakukan, karena beberapa kerusakan harus dikerjakan sendiri oleh Apple. (fyk/rou)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar