SULSELSATU.com, MAROS – Anggota DPRD Sulsel, Andi Muh Irfan AB mengunjungi salah seorang tokoh adat yang ada di Batubassi, desa Jenetaesa Kecamatan Simbang Kabupaten Maros, Kamis (5/4/2018).
Ia diterima langsung oleh pemangku adat Batubassi, Hamma Daeng Bani dan sejumlah tokoh masyarakat di Balla Lompoa Batubassi.
Pada kunjungan ini, Irfan disuguhkan sebuah kisah menarik yang cukup bersejarah, yakni tentang perdamaian kerajaan Gowa dan Bone.
"Jadi di tempat inilah perdamaian antara Raja Bone dan Gowa digelar, waktu itu peperangan antara Gowa dan Bone terus berlangsung, dan tempat ini adalah salah satu wilayah pertempurannya. Hingga pada suatu waktu, pimpinan Batubassi yang disebut Pangulua melakukan lobi terhadap kedua pucuk pimpinan meski berlangsung alot, namun disepakatilah perjanjian damai," kisah Hamma Daeng Bani.
Hamma melanjutkan, perdamain itu ditandai dengan ditanamnya dua simbol batu dan besi sebagaj wujud berakhirnya peperangan.
"Jadi akhirnya perjanjian damai itu tercapai, disuruhlah pihak dari Bone mengambil batu dalam besi yang ada di Bone, dan besi dalam batu yang ada di Gowa, lalu ditanam di sini di Balla Lompoa, ada simbolnya di dalam," tuturnya.
Wartawan yang juga berada di lokasi menyaksikan batu dan besi yang bersatu berada tepat di tengah Balla Lompoa.
Irfan AB yang mendengar kisah tersebut merasa tertarik, menurutnya ini adalah sejarah yang baru ia dengar.
"Kisah ini baru saya dengar, dan bisa jadi itu adalah sebuah kisah yang benar adanya, apalagi ini ada bukti batu dan besi yang akhirnya menjadi nama dusun disini. Ini perlu kajian akademik yang serius," kata Irfan.
Irfan mengatakan, kisah ini perlu dikaji oleh para sejarawan, mengingat kisah Bone dan Gowa adalah kisah heroik masa lalu yang telah melegenda di Indonesia.
"Perlu ada penelitian lanjut, tinjauan akademis oleh para ahli karena jika ini benar maka sudah tentu sejarah perdamaian antara Bone dan Gowa akan ditulis ulang," lanjut Irfan.
Irfan mengaku bangga dengan adat dan budaya yang dirawat dengan baik oleh masyarakat di Kabupaten Maros.
"Kita patut berbangga dengan kekayaan adat dan budaya kita di Maros, masyarakat pun terus menerus menjaga dan melestarikan ini, berbagai kegiatan adat masih terus dilakukan," ujarnya.
Penulis: Indra Sadli Pratama
Editor: Hendra Wijaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar