JAKARTA - Desainer kenamaan, Kate Spade mengakhiri hidupnya di usia 55 tahun dengan gantung diri di kawasan Manhattan, New York pada 5 Juni 2018 lalu.
Suami Kate, Andy Spade mengungkapkan, istrinya mengalami depresi berat. Kate sendiri bahkan sudah menerima perawatan selama lima tahun terakhir. Desainer kelahiran tahun 1962 ini mulai mengalami depresi beratnya sejak usia 49 tahun.
Kendati mengalami depresi selama bertahun-tahun, Andy tak menyangka istrinya memilih untuk mengakhiri hidup. Bahkan malam sebelumnya, Andy berjumpa Kate yang terlihat bahagia.
(Foto: npr.org)
"Tidak ada indikasi dan tidak ada peringatan bahwa dia akan melakukan ini (bunuh diri). Itu benar-benar mengejutkan," ujar Andy seperti yang dilansir dari lama New York Times, Minggu (10/6/2018).
Kate Spade memiliki nama besar di dunia fashion. Bersama suaminya, dia merintis bisnis tas tangan bermerek 'Kate Spade' pada tahun 1993. Kini mereknya terkenal hingga bernilai miliaran dolar. Tas buatannya pun jadi simbol status bagi para wanita di Amerika.
Kate dan Andy menikah pada 1993 atau kini sudah selama 24 tahun, selain merek 'Kate Spade', mereka pun melebarkan bisnis dengan juga meluncurkan merek 'Frances Valentine' pada tahun 2016.
Hubungan mereka sendiri sudah mengalami pisah rumah selama 10 bulan terakhir. Keduanya memliki kediaman di wilayah yang sama dan hanya berjarak beberapa blok. Putri mereka, Frances Beatrix, membagi waktu dengan keduanya secara bergantian. Bea sendiri sedang bersama Ayahnya pada malam kematian Ibunya.
(Foto: NBC News)
Andy menyatakan, dia dan putrinya merasa sangat terpukul dengan kematian Kate dan tak bisa membayangkan hidup tanpanya.
Dia pun menyanggah pilihan mengakhiri hidup yang dilakukan Kate karena persoalan untuk bercerai. "Kami tak berpisah secara hukum. Kami bahkan tak berbicara peceraian. Kami adalah sahabat terbaik yang berusaha menyelesaikan masalah kami dengan cara terbaik yang kami ketahui. Kami bersama selama 35 tahun, kami sangat mencintai dan hanya butuh istirahat," jelasnya.
Brosnahan, kakak laki-laki tertua Kate, dan Elyce Arons, mitra kerja sekaligus sahabat Kate, keduanya sejak berusia 18 tahun menjadi teman dekat Kate di University of Kansas mengatakan, mereka telah mengetahui kondisi depresi dan pisah tempat tinggal dalam pernikahan Kate.
(Foto: insideedition)
Brosnahan mengatakan, dia menyadarinya sekitar 18 bulan yang lalu tentang kondisi adiknya. Saat makan malam bersamanya, lanjut dia, seminggu sebelum kematiannya, Kate bahkan masih berbicara soal bisnis.
"Dia masih berbicara banyak tentang masa depan dan berkolaborasi dengan Andy pada proyek untuk Frances Valentine," katanya.
Arons, yang menjadi mitra kerja pada kedua merek milik Kate dan Andy menyatakan, selama periode pisah tempat tinggal keduanya berhubungan dan bekerja dengan baik.
"Mereka sepakat untuk berpisah tempat tinggal. Namun mereka tetap sangat saling mencintai," ungkapnya.
(kmj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar