
Semarang, Hariansemarang.com – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta kepada sastrawan di Kota Semarang untuk turut serta mempromosikan kota melalui karya sastra yang mereka ciptakan. Hal itu disampaikannya usai menyerahkan hadiah Lomba Cerpen Kisah-kisah Kota Lama Semarang yang diselenggarakan Hysteria, Forum Wartawan Balai Kota (Forwakot) Semarang, dan Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) Semarang, Senin (6/6/2016).
Menurutnya, melalui karya sastra, diharapkan banyak kisah dan cerita dari Kota Semarang yang bisa disampaikan ke dunia luar. Selama ini, katanya, karya sastra memiliki peran yang cukup positif dalam mengenalkan potensi sebuah wilayah ke masyarakat luas. "Kami juga berharap muncul sastrawan-sastrawan muda Kota Semarang yang bisa membawa harum Kota Semarang," katanya didampingi Kabag Humas Pemkot, Achyani.
Hal senada juga disampaikan Kabag Humas Pemkot, Achyani. Menurutnya perlu adanya lomba ataupun cara lain untuk menggalakkan budaya membaca dan menulis sastra di kota ini. Dengan berbagai program kerja sama dengan lembaga sastra maupun pihak lain, pihaknya ingin menghidupkan kembali tradisi menulis sastra bagi generasi muda.
"Karena terbukti, beberapa karya sastra mampu mengangkat citra kota yang menjadi setting cerita. Seperti Laskar Pelangi di Bangka Belitung, serta Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari di Banyumas," tegasnya.
Sebagai informasi, Lomba Cerpen Kisah-kisah Kota Lama yang diselenggarakan Forum Wartawan Balai Kota (Forwakot) Semarang, Hyteria, dan Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) Semarang telah memasuki masa penyerahan hadiah bagi pemenang.
Dari hasil rapat pleno dewan juri yang beranggotakan Handry TM, Gunawan Budi Susanto, dan Raudal Tanjung Banua memutuskan, cerpen berjudul 'Slompret Kematian' karya Ahsanul Mahdzi diputuskan menjadi juara menyisihkan 504 karya lain.
Sementara cerpen Lelaki Tua di Depan Gereja karya Utami Panca Dewi, warga Sendangguwo Kecamatan Tembalang menjadi runner-up dan cerpen berjudul Suzanne Camlo dan Lelaki Renta Dalam Mimpinya karya Ahmad Ijazi Hasbullah (warga Pekan Baru, Riau) menjadi pemenang ketiga.
"Juara mendapatkan hadiah Rp 10 juta, runner-up Rp 5 juta, dan peringkat ketiga memperoleh Rp 2,5 juta. Dalam lomba ini kami juga dibantu beberapa pihak, di antaranya Pemkot Semarang, BPK2L Semarang, Hotel Tentrem Semarang, Sukasari, pemilik gedung Monood Huis, Jalan Kepodang 11-13 Kota Lama Semarang dan beberapa pihak lain," kata Purna Cipta, panitia penyelenggara lomba. (Red-HS99).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar