Sabtu, 08 Oktober 2016

Ceritakan Kisah Toni Ruttiman, Mensos Inginkan Peningkatan Pelayanan Publik

SEMARANG, KOMPAS.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa membagi kisah-kisah kepedulian warga negara asing terhadap Indonesia yang perlu menjadi perhatian bersama.

Di depan 1.400 penerima bidik misi di Universitas Negeri Semarang, Sabtu (8/10/2016), Khofifah memaparkan kisah Toni Ruttiman, relawan asal Swiss yang membangun jembatan di daerah terpencil Indonesia, melalui tayangan video singkat.

Video selama satu menit itu mengisahkan aktivitas Toni yang pergi ke pelosok Indonesia untuk membangun jembatan.

Cerita itu disampaikannya agar semangat para mahasiswa terus menyala untuk membangun negara.

Ia mengatakan, selama tiga tahun, Toni membangun desa terpencil di Indonesia meskipun mengalami banyak kendala.

(Baca juga Kisah Toni Ruttiman, Relawan asal Swiss yang Bangun Daerah Terpencil di Indonesia)

Setelah media massa mewartakan tentang hambatan birokrasi yang dihadapi Toni saat membawa material untuk jembatan gantung, pemerintah Indonesia bergerak mengatasi kendala tersebut.

"Saat rapat kabinet, berita Toni di-share di grup kabinet. Hari itu juga, Bu Sri Mulyani bilang, 'Semua hal terkait bea cukai saya selesaikan hari ini juga'," kata Khofifah.

Selama tiga tahun di Indonesia, Toni mengajak warga bergotong royong membangun jembatan gantung sendiri karena akses jalan terputus.

Hingga saat ini, Toni telah berhasil memasang 61 jembatan gantung di berbagai daerah termasuk Banten, Jabar, Jateng, Jatim, dan bahkan hingga Sulawesi, Maluku Utara dan NTT.

Permasalahan tersebut, lanjut Mensos, bisa terjadi di berbagai lini pemerintahan. Masalah bisa diselesaikan dengan cepat ketika baru ada konfirmasi.

"Ketika anak-anak idealisme masuk birokrasi, tidak semua idealisme bisa dimunculkan. Ini karena beragam kerumitan," kata Khofifah.

Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama itu menekankan perlunya peningkatan pelayanan publik secara signifikan.

Jika ingin berkompetisi dengan negara lain maka pelayanan publik di Indonesia harus ditingkatkan, deregulasi pajak dilakukan dari lini paling bawah.

"Jangan ada kapal menurunkan muatan sampai lima hari. Di Singapura bisa dua hari, kenapa tidak bisa dua hari. Artinya, harus ada percepatan," kata dia.

Selain memberi materi kuliah umum, Khofifah juga akan memberikan kompensasi bagi 600 warga negara Timor Timur di Semarang.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search